Sosial dan Gaya Hidup

Apakah sereal manis baik untuk sarapan anak?

Alih-alih sereal manis, Dr. Wen menyarankan sejumlah pilihan sarapan yang lebih sehat dan tetap mudah disiapkan.

Minggu, 06 Juli 2025 13:00

Setiap pagi, jutaan keluarga di seluruh dunia memulai hari dengan ritme yang nyaris sama: terburu-buru. Di antara membangunkan anak, menyiapkan bekal, dan memastikan semua siap ke sekolah, sarapan kerap menjadi urusan yang praktis saja—dan itulah mengapa sereal siap saji telah lama menjadi andalan di banyak rumah tangga.

Namun, ada kabar kurang menyenangkan. Sereal yang tampaknya praktis dan "ramah anak" itu, ternyata makin hari makin menjauh dari nilai gizi ideal. Dan bagi seorang ibu dua anak sekaligus pakar kesehatan seperti Dr. Leana Wen, ini bukan sekadar masalah nutrisi. Ini soal masa depan kesehatan anak-anak kita.

Dari kotak warna-warni ke fakta mengerikan
Dr. Wen, dokter gawat darurat yang juga menjabat sebagai asisten profesor di Universitas George Washington, sudah lama memperhatikan pola konsumsi sarapan anak-anak. Tapi ketika sebuah studi besar yang dirilis oleh JAMA Network Open menunjukkan bahwa antara tahun 2010 hingga 2023, kandungan lemak, gula, dan natrium dalam sereal anak justru meningkat drastis, bahkan ia mengaku terkejut.

“Dibandingkan 2010, sereal anak-anak kini mengandung 33% lebih banyak lemak, 32% lebih banyak natrium, dan hampir 11% lebih banyak gula,” ujarnya. “Sementara itu, kandungan protein dan serat—dua hal yang penting untuk energi dan pencernaan—justru menurun.”

Yang lebih mencengangkan, satu porsi sereal saja sudah menyumbang lebih dari 45% dari batas harian gula tambahan yang direkomendasikan untuk anak oleh American Heart Association. “Ini bukan hanya soal terlalu manis. Ini soal kebiasaan makan yang bisa menciptakan masalah kesehatan jangka panjang—obesitas, diabetes, bahkan penyakit jantung.”

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait