close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Pixabay
icon caption
Foto: Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Minggu, 06 Juli 2025 13:00

Apakah sereal manis baik untuk sarapan anak?

Alih-alih sereal manis, Dr. Wen menyarankan sejumlah pilihan sarapan yang lebih sehat dan tetap mudah disiapkan.
swipe

Setiap pagi, jutaan keluarga di seluruh dunia memulai hari dengan ritme yang nyaris sama: terburu-buru. Di antara membangunkan anak, menyiapkan bekal, dan memastikan semua siap ke sekolah, sarapan kerap menjadi urusan yang praktis saja—dan itulah mengapa sereal siap saji telah lama menjadi andalan di banyak rumah tangga.

Namun, ada kabar kurang menyenangkan. Sereal yang tampaknya praktis dan "ramah anak" itu, ternyata makin hari makin menjauh dari nilai gizi ideal. Dan bagi seorang ibu dua anak sekaligus pakar kesehatan seperti Dr. Leana Wen, ini bukan sekadar masalah nutrisi. Ini soal masa depan kesehatan anak-anak kita.

Dari kotak warna-warni ke fakta mengerikan
Dr. Wen, dokter gawat darurat yang juga menjabat sebagai asisten profesor di Universitas George Washington, sudah lama memperhatikan pola konsumsi sarapan anak-anak. Tapi ketika sebuah studi besar yang dirilis oleh JAMA Network Open menunjukkan bahwa antara tahun 2010 hingga 2023, kandungan lemak, gula, dan natrium dalam sereal anak justru meningkat drastis, bahkan ia mengaku terkejut.

“Dibandingkan 2010, sereal anak-anak kini mengandung 33% lebih banyak lemak, 32% lebih banyak natrium, dan hampir 11% lebih banyak gula,” ujarnya. “Sementara itu, kandungan protein dan serat—dua hal yang penting untuk energi dan pencernaan—justru menurun.”

Yang lebih mencengangkan, satu porsi sereal saja sudah menyumbang lebih dari 45% dari batas harian gula tambahan yang direkomendasikan untuk anak oleh American Heart Association. “Ini bukan hanya soal terlalu manis. Ini soal kebiasaan makan yang bisa menciptakan masalah kesehatan jangka panjang—obesitas, diabetes, bahkan penyakit jantung.”

Label “sehat” yang menyesatkan
Bagi Dr. Wen, yang juga pernah menjabat sebagai komisaris kesehatan kota Baltimore, hal yang paling membuatnya kecewa adalah bagaimana makanan olahan ini dipasarkan. Banyak dari produk yang sarat gula dan zat aditif justru diberi label sebagai sehat atau bergizi untuk anak.

Ia mengutip studi lain dari jurnal Nutrients tahun 2024, yang menunjukkan bahwa 60% makanan bayi dan balita yang dipasarkan di 10 supermarket besar di AS gagal memenuhi pedoman gizi WHO. Lebih parahnya lagi, makanan-makanan tersebut seringkali menampilkan klaim kesehatan yang menyesatkan.

“Banyak orang tua sungguh ingin memberi yang terbaik untuk anaknya,” kata Dr. Wen. “Tapi bagaimana mereka bisa membuat pilihan yang tepat jika label dan kemasan terus membingungkan?”

Jadi, apa yang sebaiknya disajikan?
Alih-alih sereal manis, Dr. Wen menyarankan sejumlah pilihan sarapan yang lebih sehat dan tetap mudah disiapkan.
Beberapa di antaranya:

  • Oatmeal gandum utuh dengan buah segar dan sedikit madu
  • Roti gandum utuh dengan selai kacang
  • Telur rebus atau orak-arik
  • Yogurt tanpa tambahan gula
  • Smoothie berbahan dasar susu dan buah segar
  • Muffin rumahan berbahan tepung gandum
  • Bagel gandum dengan krim keju rendah lemak

Dan jika Anda harus menyajikan sereal? Periksa labelnya. Dr. Wen menyarankan memilih sereal yang:

  • Terbuat dari 100% biji-bijian utuh
  • Mengandung kurang dari 9 gram gula per sajian

Bebas pewarna makanan dan pemanis buatan

“Saya pun ibu dua anak. Saya tahu bagaimana sulitnya menelusuri lorong sereal dan mencari yang benar-benar sehat,” katanya. “Saya ajarkan anak-anak bahwa sereal adalah camilan, bukan makanan utama. Seperti kue atau cupcake.”

Perubahan kecil, dampak besar
Dr. Wen percaya, selain edukasi, perlu ada perubahan dari sisi kebijakan. Tahun lalu, FDA mengusulkan agar informasi kandungan gula, garam, dan lemak jenuh dicantumkan dengan lebih jelas di bagian depan kemasan. Ini bisa menjadi langkah awal untuk membantu keluarga membuat keputusan yang lebih baik.

Dan ada harapan bahwa agenda kesehatan nasional juga akan lebih berpihak pada upaya mengurangi makanan olahan.

Minuman juga perlu diperhatikan
Terakhir, Dr. Wen mengingatkan bahwa apa yang diminum anak-anak juga sama pentingnya. Minuman manis, soda, bahkan jus kemasan bisa menambah asupan gula harian secara signifikan.

Saran utamanya? Kembali ke dasar: air putih, susu tanpa pemanis, dan kadang-kadang smoothie buatan sendiri.

Kesehatan anak dimulai dari meja sarapan
Memilih sarapan sehat bukan berarti harus ribet. Tapi memang butuh kesadaran dan konsistensi. Dengan sedikit usaha dan panduan seperti yang diberikan oleh Dr. Wen, orang tua bisa mulai membuat pilihan yang lebih bijak—satu pagi, satu piring, satu sendok pada satu waktu.

“Saya tidak mengatakan anak-anak tidak boleh makan sereal,” kata Dr. Wen. “Tapi kita perlu menyajikannya dengan lebih bijak, dan memastikan makanan lainnya benar-benar mendukung kesehatan mereka.”

Dan mungkin, itulah cara terbaik untuk memulai hari: bukan hanya dengan kenyang, tapi juga dengan pilihan yang penuh kesadaran. (cnn)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan