Sosial dan Gaya Hidup

Bahaya tersembunyi dari polusi udara

Paparan polusi udara bisa membuat belanja di supermarket lebih impulsif, kata para peneliti dari Universitas Birmingham.

Minggu, 09 Februari 2025 06:15

Kota-kota besar di dunia, seperti Jakarta, memiliki masalah polusi udara yang parah. Polusi udara merupakan salah satu problem lingkungan terbesar bagi kesehatan manusia di seluruh dunia. World Health Organization mencatat, diperkirakan 4,2 juta kematian di seluruh dunia terkait dengan polusi udara, terutama akibat penyakit jantung, strok, penyakit paru obstruktif menahun, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut.

Penelitian terbaru yang dikerjakan para peneliti Universitas Birmingham, dimuat dalam jurnal Nature Communications (2025) menemukan, kemampuan seseorang dalam fokus pada tugas sehari-hari bakal terganggu karena paparan polusi udara jangka pendek.

Para peneliti menganalisis data dari tes kognitif yang diselesaikan 26 peserta sebelum dan sesudah mereka terpapar partikel materi tingkat tinggi menggunakan asap dari lilin, atau udara bersih sebelum dan empat jam setelah terpapar asap.

Tujuannya, tulis Earth, untuk menilai berbagai fungsi mental, termasuk memori kerja, perhatian selektif, pengenalan emosi, kecepatan psikomotorik, dan perhatian berkelanjutan. Hasilnya, paparan singkat terhadap polusi udara partikulat yang tinggi memengaruhi perhatian selektif dan pengenalan emosi peserta—terlepas dari apakah mereka bernapas secara normal atau hanya lewat mulut.

Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi pada tugas, menghindari gangguan, dan berperilaku dengan cara yang sesuai secara sosial.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait