Beberapa alasan sulitnya mengidentifikasi gangguan mental pada diri sendiri

Konstitusi WHO menyatakan kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap.

Ilustrasi. iStock

Meskipun isu kesehatan mental kian mengemuka, tidak sedikit dari kita kesulitan mengidentifikasinya jika isu ini terjadi pada diri sendiri. Alasannya, karena kita mengingkari tanda-tanda gangguan mental seperti yang telah dijelaskan para pakar. Sangat penting untuk setiap orang belajar mengenai tanda-tanda kesehatan mental, dan menerimanya jika memang terjadi pada diri sendiri.

Dikutip dari situs resmi WHO, Rabu (5/1), kesehatan mental adalah komponen integral dan penting dari kesehatan.

Konstitusi WHO menyatakan kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Implikasi penting dari definisi ini adalah bahwa kesehatan mental lebih dari sekadar tidak adanya gangguan mental atau cacat.

Kesehatan mental adalah keadaan kesejahteraan di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup normal, dapat bekerja secara produktif serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Kesehatan mental sangat penting bagi kemampuan kolektif dan individu kita sebagai manusia untuk berpikir, berinteraksi satu sama lain, mencari nafkah dan menikmati hidup. Atas dasar ini, promosi, perlindungan dan pemulihan kesehatan mental dapat dianggap sebagai perhatian penting individu, masyarakat dan masyarakat di seluruh dunia.

Beberapa faktor sosial, psikologis, dan biologis menentukan tingkat kesehatan mental seseorang pada setiap titik waktu. Misalnya, kekerasan dan tekanan sosial-ekonomi yang terus-menerus diakui berisiko terhadap kesehatan mental. Bukti yang paling jelas terkait dengan kekerasan seksual.