Para peneliti dari Universitas Cornell menemukan jawabannya.
Selama ini, sebagian besar orang menganggap, individu yang kidal—kondisi di mana seseorang lebih dominan menggunakan tangan kiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menulis atau makan—lebih kreatif dalam berpikir. Namun, apakah benar demikian?
Setelah meneliti lebih dari satu abad penelitian yang menyelidiki hubungan antara kidal dan krativitas, para peneliti dari Universitas Cornell menemukan, kepercayaan luas kalau orang kidal lebih kreatif adalah tidak benar. Penelitian mereka diterbitkan jurnal Psycholomic Bulletin & Review, berjudul “Handedness and creativity: Facts and fictions”.
“Data tidak mendukung adanya keuntungan dalam berpikir kreatif bagi orang kidal,” ujar profesor madya di Departemen Psikologi dan Fakultas Ekologi Manusia dan Direktur Lab Pengalaman dan Kognisi di Universitas Cornell sekaligus salah satu peneliti, Daniel Caasanto, dalam situs Cornell University.
“Faktanya, (memang) ada beberapa bukti bahwa orang kidal lebih kreatif dalam beberapa uji laboratorium, dan bukti kuat kalau orang kidal lebih banyak terwakili dalam profesi yang membutuhkan kreativitas besar.”
Casasanto mengatakan, ada alasan ilmiah untuk meyakini orang kidal—yang diperkirakan hanya berjumlah sekitar 10% dari populasi—akan punya keunggulan dalam kreativitas. Pemikiran divergen—kemampuan untuk menghasilkan berbagai ide atau solusi untuk suatu masalah—lebih didukung oleh belahan otak kanan.