Cinderella syndrome: Keinginan buru-buru menikah

Cinderella syndrome merupakan sebuah bentuk ketakutan pada seorang perempuan untuk menjadi mandiri atau bebas melakukan apapun sendiri.

Sejumlah perempuan yang merasa lelah bekerja, cenderung berpikir ingin mencari pria kaya untuk menuntaskan segala beban. /Antara Foto.

Eva mengomel. Dirinya kesal karena teman-teman kosnya mengeluh soal skripsi yang tak kunjung selesai.

“Masa mereka bilang ‘aduh, capek ngerjain skripsi, nikah aja kali ya’,” kata Eva kepada saya. “Memangnya dengan menikah akan menyelesaikan masalah.”

Sejumlah perempuan yang saya wawancarai juga kesal dengan pilihan perempuan untuk menikah, alih-alih menuntaskan segala masalah yang dihadapinya. Namun, ternyata tak semua perempuan kebelet menikah.

Seorang teman saya, Intan Ayu Lestari, sudah berubah pikiran. Dia tak lagi ingin cepat-cepat naik ke pelaminan.

“Timbul pikiran, nikah itu tak semudah membalikkan telapak tangan, karena menyatukan dua keluarga itu tak mudah. Harus adil antara dua keluarga,” kata Intan, Rabu (17/10).