Gen Z dianggap punya reputasi buruk di kantor

Gen Z kerap dianggap sebagai kelompok yang paling susah diajak kerja sama, disebut pemalas, terlalu mudah tersinggung, dan kurang produktif.

Ilustrasi karyawan di sebuah kantor./Foto RonaldCandonga/Pixabay.com

Generasi Z, kelahiran 1997-2012, sebagian besar baru masuk ke dunia kerja. Namun, reputasinya dianggap buruk di kantor. Gen Z kerap dianggap sebagai kelompok yang paling susah diajak kerja sama, disebut pemalas, terlalu mudah tersinggung, dan kurang produktif.

Menurut survei Resume Builder, pada April 2023 sebanyak 74% manajer dan pimpinan perusahaan mengatakan gen Z adalah generasi paling sulit diajak kerja sama. Sebanyak 40% mengatakan, hal itu disebabkan karena gen Z kurang punya keterampilan dan motivasi, serta mudah bosan. Survei dilakukan dengan tanggapan dari lebih 1.300 manajer dan pemimpin perusahaan di Amerika Serikat.

Sekitar satu dari tiga responden survei mengatakan, mereka lebih suka bekerja dengan milenial. Sebanyak 44% responden mengatakan, mereka percaya, milenial paling produktif dan punya keterampilan teknologi terbaik. Lalu, 30% responden lebih suka bekerja dengan gen X, dan 4% lebih menyukai bekerja dengan baby boomers.

“Sebagai (generasi) hasil dari pandemi dan pendidikan jarak jauh, mungkin gen Z kurang punya kemauan untuk lebih sukses daripada generasi lebih tua,” ujar direktur pengembangan karier di Resume Builder, Stacie Haller, seperti dikutip dari Business Insider, 20 April 2023.

Intinya, gen Z terampil dalam menggunakan alat komunikasi digital. “Namun, mereka kurang punya kemampuan interaksi tatap muka,” ujar direktur pemasaran di Hairbro, Adam Garfield kepada Resume Builder.