Apa yang memicu generasi Z mengoleksi piringan hitam?
Di tengah derasnya arus digitalisasi musik, Rafael, 22 tahun, malah gemar mengoleksi piringan hitam atau vinil. “Gue suka banget nuansa vinil,” ujar Rafael kepada Alinea.id, Rabu (23/4).
Bukan cuma soal suara, Rafael mengatakan, alasannya mendengarkan musik lewat piringan hitam karena “suasana” yang berbeda saat diputar. Menurut Rafael, mendengarkan musik lewat daring, seperti dari aplikasi Spotify atau lainnya, terasa biasa saja.
“Tinggal buka aplikasi, nyalain musik, ya gitu-gitu aja. Kadang ada iklannya juga,” kata Rafael.
Ketertarikannya pada piringan hitam sebenarnya berawal dari hal yang sangat biasa. Mulanya, dia iseng mencoba memutar musik lewat piringan hitam.
“Eh lama-lama malah nagih,” tutur Rafael.