5 ikan hias yang mudah dipelihara dan dijual
Bisnis ikan hias bisa menjadi pilihan bisnis sampingan yang menjanjikan, terutama karena perawatannya yang relatif mudah dan modal awal yang terjangkau. Peluang pasar yang luas, baik untuk pemula maupun kolektor, serta potensi keuntungan yang cukup besar, menjadikan bisnis ini menarik. Berikut 5 ikan yang mudah dipelihara dan punya permintaan pasar yang tinggi.
Ikan guppy
Guppy adalah ikan livebearer mungil asal Amerika Selatan yang hanya berukuran sekitar 5 cm, namun memiliki pesona luar biasa. Berkat proses pembiakan selektif, guppy kini hadir dalam puluhan variasi warna, pola, dan bentuk sirip yang memukau. Guppy jantan biasanya menjadi bintang utama dengan ekor panjang berwarna cerah yang menjuntai indah, sementara betinanya berukuran lebih besar dan tampil lebih sederhana.
Kemudahan berkembang biak dan tampilannya yang memikat membuat guppy sering menjadi pilihan pertama bagi pemula yang ingin mencoba membiakkan ikan. Karena pertumbuhannya cepat, disarankan untuk menyiapkan akuarium berukuran 38–76 liter yang dilengkapi filter spons lembut serta tanaman lebat sebagai tempat berlindung bagi anak-anak ikan. Seperti kebanyakan livebearer, guppy menyukai air dengan pH basa di atas 7,0 dan GH yang tinggi.
Ikan molly
Molly berukuran 10-13 cm adalah pilihan tepat bagi pecinta ikan hias yang menginginkan keindahan dan kemudahan perawatan dalam satu paket. Dalam dunia akuarium, beberapa spesies yang paling populer antara lain Poecilia sphenops (molly sirip pendek) dan P. latipinna (molly sirip layar). Namun, kebanyakan molly yang dijual di toko hewan peliharaan merupakan hasil persilangan, menghasilkan variasi warna dan pola yang memukau seperti dalmatian, gold dust, platinum, hingga lyretail.
Seperti halnya livebearer lainnya, molly jantan dewasa memiliki sirip anal runcing yang disebut gonopodium, sementara betina dan anakan memiliki sirip anal berbentuk kipas atau segitiga.
Molly memiliki habitat alami yang luas, mulai dari perairan tawar, payau, hingga laut, yang tersebar dari Amerika Serikat bagian selatan hingga Kolombia. Karena itu, mereka membutuhkan air yang keras dan bersifat basa untuk tetap sehat. Kekurangan mineral dapat membuat molly rentan terhadap “shimmy” atau livebearer disease.
Ikan mas
Ikan mas menjadi salah satu pilihan favorit dalam sistem akuaponik, dan bukan tanpa alasan. Mereka menawarkan kombinasi keunggulan yang membuatnya ideal untuk berbagai skala dan kondisi.
Pertama, ikan mas terkenal akan ketahanannya. Mereka mampu bertahan dalam beragam kondisi air, termasuk perubahan suhu dan variasi pH, sehingga tidak mudah stres. Selain itu, ikan mas memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi—bisa hidup sehat baik di sistem dalam ruangan maupun di kolam luar ruangan.
Dari sisi perawatan, ikan mas tergolong mudah dipelihara. Dibandingkan banyak spesies ikan lain, mereka tidak memerlukan penanganan khusus, sehingga sangat cocok bagi pemula yang baru mencoba akuaponik.
Ikan mas juga memiliki banyak varietas—mulai dari jenis biasa hingga yang berpenampilan unik dan mewah. Terlebih lagi, ikan mas mudah ditemukan di pasaran dan harganya terjangkau, menjadikannya pilihan yang praktis sekaligus menarik bagi para penghobi.
Ikan bidadari
Ikan bidadari adalah salah satu penghuni akuarium air tawar yang memikat hati. Dengan sirip panjang yang menjuntai anggun, pola tubuh yang unik, dan gerakan meluncur yang elegan, mereka menjadi pusat perhatian di mana pun ditempatkan.
Selain indah, ikan ini juga terkenal tangguh dan mudah dipelihara, sehingga cocok bagi pemula maupun penghobi berpengalaman. Dengan perawatan yang tepat, ikan bidadari bahkan dapat hidup hingga 10–15 tahun.
Proses perkembangbiakan ikan bidadari pun relatif mudah. Sering kali, mereka akan berpasangan secara alami tanpa campur tangan pemiliknya. Meski membedakan jantan dan betina agak sulit, Anda bisa memelihara beberapa ekor sejak kecil dan melihat mana yang akhirnya membentuk pasangan. Betina akan bertelur dalam barisan vertikal, lalu jantan membuahinya. Ikan bidadari lebih menyukai permukaan vertikal yang lebar untuk bertelur, seperti daun tanaman berdaun besar atau pipa yang diposisikan tegak.
Ikan cupang
Jenis ikan aduan ini mudah dipelihara. Sebelum memulai proyek pembiakan ikan cupang, ada baiknya Anda memelihara ikan cupang dewasa terlebih dahulu selama beberapa bulan. Hal ini akan membantu Anda memahami perilaku, karakter, dan kebutuhan spesifiknya. Pengetahuan dasar tentang siklus nitrogen, pemeliharaan akuarium, serta pengujian kualitas air juga sangat penting sebelum melangkah lebih jauh.
Menurut dosen Departemen Akuakultur di IPB University, Irzal Effendi, ikan cupang termasuk ikan hias yang dapat dibudidayakan oleh pemula dengan modal minim dan dipasarkan secara lokal.
Irzal menjelaskan, ikan cupang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kondisi kualitas air. Oleh karena itu, ikan ini dapat dibudidayakan dalam wadah kecil seperti toples, secara individual. Usaha budidaya ikan hias ini dapat dilakukan di wilayah perkotaan (akuakultur perkotaan atau pertanian perkotaan) yang lahan dan airnya terbatas.
“Dari segi pakan, ikan ini juga mudah dipelihara karena bisa diberi pakan cacing merah, ulat sutra, jentik nyamuk, dan pakan buatan yang semuanya mudah didapatkan di lapangan,” kata dia.


