Guru Besar UGM ungkap penyebab terus bermutasinya Covid-19

Munculnya subvarian baru karena virus cenderung bermutasi, berkembang, dan berubah setiap saat.

Ilustrasi. Pixabay

Dunia kembali terancam subvarian baru Omicron BQ.1.1 dan XBB. Subvarian ini dinilai lebih kuat menghindari kekebalan dari vaksin. Tidak heran jika kedua subvarian ini diprediksi akan menjadi varian dominan di dunia.

Guru Besar mikrobiologi klinik FK-KMK UGM Tri Wibawa mengatakan, subvarian omicron baru ini sedang meningkat. Munculnya subvarian baru karena virus cenderung bermutasi, berkembang, dan berubah setiap saat.

"Virus ini akan selalu berganti. Tidak akan pernah berhenti. Ini akibat adanya seleksi secara genetis,” kata guru besar mikrobiologi klinik FK-KMK UGM Tri Wibawa, dalam telekonferensi pers, Sabtu (5/11).

Tri mengatakan kalau perubahan itu menguntungkan bagi virusnya, maka virus akan berkembang. Akan tetapi jika virus mengalami perubahan, dan dihancurkan oleh perubahan itu, maka virus itu akan hilang. 

“Perubahan genetis ini dilakukan dengan dua cara, karena mutasi (perubahan yang terjadi pada RNA virus itu) dan juga rekombinasi (terjadinya penggabungan dua matriks genetik dari dua virus yang berbeda). Seperti itulah virus berevolusi,” tuturnya.