Guru: Profesi mulia dengan tingkat stres yang tinggi

Presiden Jokowi menyebut, guru adalah profesi yang paling membuat stres dibandingkan pekerjaan lainnya. Apa benar?

Ilustrasi guru yang tengah membimbing muridnya di sebuah lapangan./Foto aditiotantra/Pixabay.com

Dalam peringatan HUT ke-78 PGRI di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (25/11), Presiden Joko Widodo menyampaikan hasil riset bahwa guru adalah pekerjaan yang paling membuat stres dibandingkan pekerjaan lainnya. Pernyataan Jokowi itu merujuk hasil survei lembaga riset asal Amerika Serikat RAND Corporation pada 2022.

Mengutip dari Forbes, survei RAND Corporation pada 2022 memang menyebut, para guru dan kepala sekolah dua kali lebih mungkin mengalami stres dibandingkan profesi lainnya.

“(Sebanyak) 73% guru dan 85% kepala sekolah menyatakan, mereka sering mengalami stres terkait pekerjaan,” sebut RAND Corporation, dikutip dari Forbes.

Survei itu juga melaporkan, 59% guru dan 48% kepala sekolah merasa burnout (kelelahan)—kondisi stres kronis di mana pekerja merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara pekerjaannya. Lalu, 28% pendidik mengatakan mereka mengalami gejala depresi. Survei yang didanai National Education Association (NEA) dan American Federation of Teachers (AFT) tersebut juga mengungkapkan, pandemi menjadi faktor utama peningkatan stres.

“Hampir setengah (47%) guru mengatakan bahwa membantu siswanya menghadirkan pembelajaran yang hilang akibat pandemi ini adalah salah satu dari tiga sumber utama stres terkait pekerjaan,” tulis Forbes.