Pentingnya dukungan sosial untuk ibu yang juga bekerja

Ekonomi telah menjadi alasan kuat mengapa seorang wanita turut serta dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga

Wanita yang berperan ganda yakni sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus pekerja banyak ditemui dalam kehidupan perkotaan saat ini. Peran ganda tersebut bukan dengan mudah dapat dilakukan. Membagi konsentrasi antara rumah tangga dengan karir, kerap menimbulkan persoalan. 

Peraturan kerja yang terlalu kaku, beban kerja yang berat, atasan yang tidak bijaksana, waktu kerja yang sangat panjang dan ketidaknyamanan psikologis, menjadikan ibu rumah tangga yang juga bekerja rentan mengalami stres. 

Mengapa stres bisa terjadi di lingkungan pekerjaan? Faktornya banyak, namun yang kerap terjadi adalah kurangnya dukungan dari manajemen dan rekan kerja. Dalam hal ini yang salah adalah keadaan interaksi antara rekan kerja. 

Itulah mengapa wanita yang menjalankan peran ganda, sebagai karyawan sekaligus sebagai ibu rumah tangga lebih sering dihinggapi stres daripada pekerja wanita yang lajang. Dhammanandi Quo Davis dalam bukunya berjudul Perempuan dan Politik menyebutkan bahwa penelitian di Amerika mendapati sebanyak 65% wanita karir mempunyai masa depan yang lebih suram. 

Mereka banyak mengalami konflik dalam pekerjaannya akibat stress yang dirasakan. Kebanyakan di antara mereka tidak bisa menyesuaikan diri dalam bekerja, kurang dapat mengambil keputusan dengan tepat, mudah dihasut dan lain sebagainya. Hanya 35 % mampu memperoleh karir yang gemilang, karena para wanita tersebut bekerja atas dasar ingin mengaktualisasikan dirinya, sehingga secara kreatif mereka bisa memberdayakan diri.