IESR: Fenomena krisis iklim sudah terlihat nyata

Fenomena krisis iklim terjadi juga di belahan bumi lain pada pertengahan tahun ini, seperti gelombang panas di India dan Pakistan.

Ilustrasi. Pixabay

Institute for Essential Services Reform (IESR) memandang, fenomena krisis iklim sudah terlihat nyata di mana Indonesia yang seharusnya musim kemarau tetapi malah hujan dan begitu sebaliknya.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengatakan, fenomena krisis iklim terjadi juga di belahan bumi lain pada pertengahan tahun ini, seperti gelombang panas di India dan Pakistan, kemudian Eropa dan Amerika Serikat.

“Pakistan mengalami hujan deras yang menyebabkan sepertiga dari negara itu terendam banjir selama berminggu-minggu dan dampaknya sangat luar biasa,” Ujar Fabby dalam rilis diskusi virtual pada Rabu (9/11).

Berbagai fenomena itu adalah sekelumit dari manifestasi krisis iklim yang dihadapi oleh manusia. Kondisi itu disebabkan karena kenaikan temperatur global yang baru mencapai 1,1 derajat.

Bila negara-negara di seluruh dunia tidak melakukan upaya serius untuk mengatasi masalah itu, maka temperatur planet bumi akan naik jauh lebih tinggi.