Primatolog dan antropolog asal Inggris Jane Goodall wafat di usia 91 tahun.
Tahun 1957, perempuan muda berusia 23 tahun asal Inggris bekerja di pertanian seorang kawannya di White Highlands, Kenya—yang ketika itu masih menjadi koloni Inggris. Kecintaannya pada hewan membuatkan rajin mempelajarinya sendiri dan bercita-cita bisa meneliti satwa secara langsung.
Lewat sambungan telepon, dia menghubungi seorang paleoantropolog, Louis Leakey, yang menemukan fosil manusia purba dan kera di Afrika. Perempuan itu membuat Leakey terkesan. Hingga akhirnya, Leakey mendorongnya untuk melakukan ekspedisi ke Tanzania guna mempelajari simpanse.
Perempuan itu adalah Dame Valerie Jane Morris Goodall. Populer dengan nama Jane Goodall. Dunia mengenalnya sebagai seorang primatolog dan antropolog asal Inggris. Dia dianggap sebagai pelopor dalam etologi primata, dikenal luas selama enam dekade melakukan penelitian lapangan tentang kehidupan simpanse liar di Taman Nasional Gombe Stream di Tanzania.
Goodall memulai penelitian pertamanya di Gombe Stream, Tanzania, pada 1960. Seiring waktu, simpanse di Gombe mulai terbiasa dengan kehadiran Goodall. Situasi ini memungkinkannya mengenali masing-masing individu dan menyaksikan perilaku yang mengejutkan.
Suatu hari, dia melihat seekor simpanse jantan, yang diberi nama David Greybeard, mematahkan sebatang rumput dan memasukkannya ke dalam sarang rayap untuk menangkap serangga. Tak lama kemudian, simpanse lain menirukan hal yang sama.