close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Hulk Hogan./Foto AI ChatGPT.
icon caption
Ilustrasi Hulk Hogan./Foto AI ChatGPT.
Sosial dan Gaya Hidup - Hiburan
Jumat, 25 Juli 2025 15:00

Hulk Hogan, anak band yang jadi pegulat

Dari panggung musik, kemudian Hulk Hogan berkenalan akrab dengan gulat.
swipe

Pegulat terkenal Hulk Hogan—yang bernama asli Terry Bollea—meninggal dunia dalam usia 71 tahun pada Kamis (24/7) di rumahnya di Clearwater, Florida, Amerika Serikat karena henti jantung. Pria kelahiran Augusta, Georgia, Amerika Serikat pada 11 Agustus 1953 itu menjadi wajah gulat profesional selama beberapa dekade. Dia muncul pula dalam sampul majalah, menjadi model mainan dan merek, serta membintangi beberapa film.

Selain itu, Hogan punya bakat bermusik. “Saya mulai bermain gitar saat SMP. Saya suka musik dan punya rambut gondrong,” ujar Hogan saat wawancara dengan Vice.

“Seiring berjalannya waktu, saya mulai bermain di sebuah band. Saya bergabung dengan sebuah band sebagai pemain gitar. Tapi, kemudian datang pemain gitar yang sangat bagus dan hebat. Saya punya pilihan, meninggalkan band atau mulai bermain bass. Jadi, saya memilih untuk menjadi pemain bass,”

Sewaktu SMA, ada ada sekitar lima atau enam band yang benar-benar bagus di sekolahnya di Florida. Dia punya ide gila, mengumpulkan para anggota terbaik dari masing-masing band dan membentuk satu band rock bernama Ruckus pada 1976.

Meski penggemar gulat, sewaktu tak ada cita-cita menjadi pegulat. Hogan justru mengaku takut dengan para pegulat. Suatu malam saat bermain di band Ruckus, beberapa pegulat datang ke pertunjukan mereka. Semakin hari semakin banyak pegulat yang datang menonton.

“Rupanya, mereka saling cerita kalau ada band yang benar-benar keren. Tanpa sadar, pertunjukan kami mulai dipenuhi para pegulat,” kata Hogan kepada Vice.

Dari panggung musik kenal gulat

Bersama bandnya, Hogan manggung di Tampa utara, Florida. Lalu lanjut ke Clearwater Beach, di sebuah tempat bernama Skip’s on the Beach. Menghibur orang-orang yang tengah mabuk dari satu klub malam ke klub malam lainnya.

“Mereka bukan pegulat sembarangan, tapi para bintang lokal yang biasa tampil di Tampa, Miami, Orlando, dan Tallahassee,” ujar Hogan.

Ruckus banyak membawakan lagu rock n’ roll. Mereka bermain musik bukan untuk senang-senang, tetapi untuk bertahan hidup dan meraih mimpi. Hanya saja, band ini usianya tak panjang.

Salah satu alasan mengapa Hogan akhirnya memilih gulat ketimbang musik adalah karena kesempatan besar yang terlewat. Saat itu, Ruckus ditawari menjadi band pembuka untuk dua grup band besar, yakni Mother’s Finest dan Blackfoot. Namun, dua anggotanya menolak karena alasan istrinya baru melahirkan.

“Mendengar mereka menolak, saya sadar, mereka enggak mau rock. Dan di situlah saya mulai berpikir serius untuk mengejar karier gulat,” tutur Hogan.

Setelah menjadi pegulat profesional, Hogan tak benar-benar meninggalkan musik. Tahun 1990-an, Hogan bersama Jimmy Hart, John Maguire, dan istrinya saat itu Linda, membentuk The Wrestling Boot Band. Hulk tetap bermain bass di sini. Mereka menulis 10 lagu. Tawaran kemudian datang dari label Select Records. Terciptalah album Hulk Rules yang dirilis pada 1995.

“Hulk sempat promosi albumnya di Eropa sambil promosi filmnya juga,” kata Jimmy Hart, yang nimbrung dalam wawancara dengan Vice.

Keajaiban lantas terjadi. Mereka ditelepon Simon Cowell—seorang pengusaha Inggris dan tokoh televisi terkenal. Cowell menyukai album band itu. Dia punya ide untuk Hulk, yakni meng-cover lagu lama milik Gary Glitter: “The Leader of the Gang (I Am)".

“Dia yakin lagu itu bakal jadi nomor satu. Awalnya kami skeptis, tapi ternyata lagu itu benar-benar duduk di puncak tangga lau selama lima munggu. Gila banget!” ujar Hart.

Hogan meng-cover lagu Gary Glitter itu bersama band komedi metal Green Jelly. Lagu itu menjadi top hit 40 di tangga lagu Inggris.

Dari menjadi anak band, Hogan belajar kepercayaan diri saat menjadi pegulat. Di sela-sela lagu—terutama saat masih aktif di Ruckus—Hogan kerap berbicara kepada penonton, membuat kontak mata, menjaga agar semuanya tetap berjalan.

“Itu sangat membantu ketika saya pergi ke arena gulat, dan alih-alih takut melihat kerumunan, saya tahu tidak ada yang akan membunuh saya atau membuat saya takut. Itu benar-benar membantu, bermain musik di atas panggung selama bertahun-tahun,” tutur Hogan kepada Vice.

Mengklaim nyaris jadi bassis The Rolling Stones dan Metallica

Kepada Vice, Hogan mengklaim bakal ditarik menjadi bassis band Metallica dan Rolling Stones. Bassis The Rolling Stones, Bill Wyman pensiun pada 1993. Lalu, tahun berikutnya Darryl Jones bergabung. Hogan mengatakan, dia pernah berada di Inggris untuk sebuah acara penghargaan. Dia tengah memberikan penghargaan bersama istri vokalis The Rolling Stones Mick Jagger, Jerry Hall. Sebelum mereka memberi penghargaan, dia mendengar istrinya berbicara dengan Jagger tentang mencari pemain bass baru.

"Dia sudah bilang kalau anak-anaknya penggemar berat, dan dia mau merchandise, jadi saya bilang, 'Oke, ayo kita tarik dia.' Saya bilang, 'Begini, dulu saya main bass. Saya tahu semua lagu Rolling Stones. Bilang ke Mick kalau kalian butuh pemain bass untuk The Rolling Stones, sumpah saya bisa datang. Saya bisa latihan satu hari dan memainkan semua lagu mereka,'" kata Hogan.

"Saya pulang, langsung kirim semua merchandise-nya—tapi tidak ada kabar sama sekali."

Kemudian bassis Metallica, Jason Newsted keluar pada 2001. Mereka mencari bassis baru, dan Hogan melihat ada kesempatan.

"Kudengar Metallica butuh pemain bas, dan aduh, aku sedang menulis surat, membuat rekaman diriku bermain, dan mengirimkannya ke perusahaan manajemen mereka," kata Hogan.

"Terus menelepon, berusaha menghubungi. Aku mencoba menunggu selama dua minggu dan tidak pernah mendapat kabar dari mereka juga.”

Dalam wawancara berbeda dengan The Sun pada 2010, Hogan pun mengklaim kenal dengan drumer Metallica, Lars Ulrich.

“Dulu saya musisi sebelum menjadi pegulat. Saya bermain bas. Saya berteman baik dengan Lars Ulrich, dan dia bertanya apakah saya ingin bermain bas dengan Metallica di masa-masa awal mereka, tetapi tidak berhasil,” ujar Hogan.

Cerita itu langsung jadi pembicaraan di mana-mana. Berita menyebar luas, bahkan sampai ke acara radio Howard Stern di Amerika Serikat. Saat Ulrich datang ke studio Stern, pertanyaan itu muncul. Ulrich pun kebingungan.

“Hulk siapa?” kata Ulrich. Dia bilang, tidak pernah sekalipun bertemu Hogan.

Pernyataan Hogan di The Sun tentu sangat bertentangan dengan wawancaranya di Vice yang terjadi pada 2014. Dari yang awalnya seolah berteman, menjadi “saya cuma coba-coba ngirim demo, tapi enggak ditanggapi.”

Vokalis Metallica, James Hetfield pun mengatakan tak mengenal Hogan. Dalam sebuah wawancara pada 2017, dia diberi beberapa foto untuk diminta reaksinya—termasuk satu foto hasil editan si pewawancara—yang menampilkan Hogan bersama Metallica.

“Saya enggak tahu sejarah versi (Hogan) itu. Saya enggak ingat dia sama sekali,” ujar Hetfield.

Ketika dijelaskan kalau Hogan mengklaim pernah ikut audisi untuk Metallica, Hetfield pun heran. “Hah? Tentu saja tidak. Tapi, ya ini cocok juga sih, ya. Dia bikin kami kelihatan kecil banget,” tutur Hetfield.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan