Jurus antihalu pada generasi digital

Masyarakat atau pengguna internet pada umumnya cukup menerapkan sikap tangkas dan terampil berinternet.

Ilustrasi. Pixabay

Era digital membawa berbagai perubahan yang baik. Namun dalam waktu yang bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif. 

Komisioner Komisi Informasi (KI) Arif Adi Kuswardono mengatakan, media sosial dapat memengaruhi pandangan seseorang secara realitas. Istilah tersebut dapat disebut dengan halusinasi (hyperreality) yang menutupi kebenaran dan sedang dialami seseorang. 

“Dalam dunia maya ada permainan atau game yang namanya role play. Memainkan peran atau mengaku sebagai karakter lain,” ujar Arif dalam webinar, Jumat (19/2).

Tantangan lain yang dihadapi ketika berselancar di dunia maya lain selain hyperreality, yaitu hoaks. Hoaks adalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menyaru sebagai kebenaran. Oleh karena itu, masyarakat, anak-anak, maupun pengguna internet harus cermat dan pandai dalam menghadapi berbagai macam konten di sosial media.

“Televisi dan internet, menjadi media yang sangat berpengaruh pada saat ini. Dari keduanya, yang paling berpengaruh, yaitu internet. Sebab masyarakat lebih senang mengunakan internet pada saat ini,” jelas Arif