Karena pandemi, arkeolog Meksiko terpaksa kubur lagi situs bersejarah

Para arkeolog akan menutupi temuan itu dengan tanah lagi, dengan harapan suatu hari nanti akan memiliki cukup uang untuk mengerjakannya lagi

Ilustrasi arkeolog. foto ist

Pandemi membuat dana pemerintah tersedot untuk menanggulanginya. Keadaan ini memaksa para arkeolog Meksiko untuk mengubur kembali temuan langka. Ini terjadi pada proyek konservasi sebuah situs dengan fitur kolonial dan pra-Hispanik.

Institut Nasional Antropogi dan Sejarah mengumumkan pada tahun 2009 bahwa mereka menemukan terowongan pengendali banjir di pinggiran Mexico City yang memiliki teknik konstruksi Spanyol tetapi terdapat ukiran simbol Aztec di dalamnya.

Lembaga tersebut telah merencanakan untuk membuat pameran terowongan unik, yang tampaknya dibangun pada awal 1600-an ini. Terowongan ini diduga menggantikan sistem pengendalian banjir Aztec sebelumnya yang dibangun pada tahun 1400-an untuk melindungi Mexico City, yang saat itu merupakan pulau yang dikelilingi oleh danau-danau dangkal, dari banjir berkala. 

Setelah Spanyol menaklukkan ibukota Aztec pada tahun 1521, mereka dengan tidak bijaksana menghancurkan bagian dari sistem pra-Hispanik.

Tetapi institut itu mengatakan pada hari Kamis (22/7), bahwa para arkeolog akan menutupi temuan itu dengan tanah lagi, dengan harapan suatu hari nanti akan memiliki cukup uang untuk mengerjakannya lagi.