Malam yang semestinya penuh sukacita di Irapuato, negara bagian Guanajuato, Meksiko, berubah menjadi mimpi buruk yang memilukan. Saat penduduk setempat menari dan merayakan kelahiran Santo Yohanes Pembaptis di jalan-jalan kota, suara musik mendadak tergantikan oleh rentetan tembakan. Kepanikan pun menyebar secepat peluru yang dilepaskan oleh pria bersenjata yang belum diketahui identitasnya.
Pihak berwenang mengonfirmasi, sedikitnya 12 orang tewas, termasuk seorang remaja berusia 17 tahun. Sekitar 20 orang lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen-momen mengerikan saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri di tengah dentuman senjata api yang mengoyak malam.
Wali Kota Irapuato, Rodolfo Gómez Cervantes, menyampaikan pembaruan jumlah korban dalam konferensi pers, Rabu (25/6) waktu setempat. Ia menyebut bahwa aparat kepolisian dan otoritas federal telah memulai penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif di balik serangan yang mengoyak kedamaian komunitas tersebut.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ini. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh. “Sangat disayangkan apa yang terjadi. Penyelidikan sedang berjalan,” katanya.
Insiden ini menjadi yang kedua kalinya dalam sebulan terakhir perayaan keagamaan menjadi sasaran kekerasan bersenjata di wilayah tersebut. Pada Mei lalu, tujuh orang tewas dalam penembakan brutal saat pesta gereja di San Bartolo de Berrios, juga di Guanajuato.
Guanajuato dikenal sebagai salah satu wilayah paling rawan kekerasan di Meksiko. Terletak di barat laut Kota Meksiko, negara bagian ini menjadi arena pertarungan antara kelompok-kelompok kejahatan terorganisasi yang saling memperebutkan kekuasaan dan jalur perdagangan narkoba. Menurut Associated Press, dalam lima bulan pertama tahun ini saja, lebih dari 1.400 kasus pembunuhan tercatat di wilayah ini—angka yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan negara bagian lain di Meksiko.
Kini, kota Irapuato berduka. Sisa-sisa pesta masih tampak di jalanan yang lengang, namun bayang-bayang tragedi akan bertahan lebih lama dari lampion dan musik yang terputus malam itu. Penduduk setempat, yang sebelumnya hanya ingin merayakan iman dan tradisi, kini menuntut keadilan dan perlindungan yang nyata dari kekerasan yang terus menghantui kehidupan mereka.(theweek)