sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Karena pandemi, arkeolog Meksiko terpaksa kubur lagi situs bersejarah

Para arkeolog akan menutupi temuan itu dengan tanah lagi, dengan harapan suatu hari nanti akan memiliki cukup uang untuk mengerjakannya lagi

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 23 Jul 2021 22:41 WIB
Karena pandemi, arkeolog Meksiko terpaksa kubur lagi situs bersejarah

Pandemi membuat dana pemerintah tersedot untuk menanggulanginya. Keadaan ini memaksa para arkeolog Meksiko untuk mengubur kembali temuan langka. Ini terjadi pada proyek konservasi sebuah situs dengan fitur kolonial dan pra-Hispanik.

Institut Nasional Antropogi dan Sejarah mengumumkan pada tahun 2009 bahwa mereka menemukan terowongan pengendali banjir di pinggiran Mexico City yang memiliki teknik konstruksi Spanyol tetapi terdapat ukiran simbol Aztec di dalamnya.

Lembaga tersebut telah merencanakan untuk membuat pameran terowongan unik, yang tampaknya dibangun pada awal 1600-an ini. Terowongan ini diduga menggantikan sistem pengendalian banjir Aztec sebelumnya yang dibangun pada tahun 1400-an untuk melindungi Mexico City, yang saat itu merupakan pulau yang dikelilingi oleh danau-danau dangkal, dari banjir berkala. 

Setelah Spanyol menaklukkan ibukota Aztec pada tahun 1521, mereka dengan tidak bijaksana menghancurkan bagian dari sistem pra-Hispanik.

Tetapi institut itu mengatakan pada hari Kamis (22/7), bahwa para arkeolog akan menutupi temuan itu dengan tanah lagi, dengan harapan suatu hari nanti akan memiliki cukup uang untuk mengerjakannya lagi.

Lembaga itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa darurat kesehatan COVID-19 di seluruh dunia memaksa semua tingkat pemerintahan untuk memprioritaskan pemberian uang untuk perawatan kesehatan bagi penduduk. Untuk alasan itu, proyek arkeologi harus ditunda.

Meksiko harus memperluas sistem rumah sakit yang sangat tidak memadai dan membeli vaksin dan obat-obatan untuk menangani pandemi, yang telah mengakibatkan 237.626 kematian yang dikonfirmasi oleh tes. Karena negara itu tidak ingin membeli tes dalam jumlah besar, banyak orang meninggal tanpa tes, dan jumlah kematian sebenarnya diyakini sekitar 360 ribu.

Terowongan itu ditemukan di dinding pengendali banjir kuno selama pembangunan jalur layanan bus jalur terbatas.

Sponsored

Para ahli berspekulasi bahwa simbol pra-Hispanik mungkin telah ditempatkan di dinding karena buruh Pribumi adalah tenaga kerja utama selama pembangunannya.

Batu pra-Hispanik berukir kadang-kadang digunakan di gereja dan rumah era kolonial, sebagian karena orang Spanyol menggunakan puing-puing dari struktur Pribumi yang dihancurkan sebagai bahan bangunan. Tetapi batu-batu Aztec yang ditemukan di terowongan itu tampak mencolok dan sengaja ditampilkan dalam strukturnya.

Berita Lainnya
×
tekid