AI yang dilatih dengan “data sampah” tidak hanya mengalami penurunan kemampuan penalaran logis, tetapi juga menunjukkan perubahan kepribadian yang mengkhawatirkan.
Media sosial (medsos) tak hanya berdampak negatif pada manusia saja. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pun bisa terkena brain rot atau pemburukan kemampuan berpikir jika kebanyakan "scrolling" di medsos.
Demikian temuan riset dari tim peneliti di University of Texas at Austin dan Case Western Reserve University. Laporan analisis riset itu sudah diterbitkan di arXiv pada pertengahan Oktober.
Mereka menemukan bahwa AI model bahasa besar (large language models atau LLM) yang dilatih dengan “data sampah” tidak hanya mengalami penurunan kemampuan penalaran logis, tetapi juga menunjukkan perubahan kepribadian yang mengkhawatirkan.
“Dalam ilmu data, kualitas data biasanya diukur dari segi tata bahasa yang benar dan keterbacaan,” jelas Zhangyang Wang, salah satu penulis utama studi ini, seperti dikutip dari Nature, (1/11) lalu.
“Tetapi kriteria itu tidak cukup. Kita perlu melihat lebih dalam ke kualitas konten—apakah data tersebut memiliki substansi, kedalaman, dan kebenaran faktual,” tambahnya.