Klon digital dan Vocaloid bakal populer di Jepang

Klon digital dapat digunakan, misalnya, oleh perekrut untuk melakukan wawancara kerja pendahuluan.

Kazutaka Yonekura, Kepala Eksekutif Tokyo Startup Alt Inc., mendemonstrasikan tiruan digitalnya pada komputer pribadi di kantornya di Tokyo, 17 Agustus 2023. Foto AP/Yuri Kageyama

Kazutaka Yonekura memimpikan sebuah dunia di mana setiap orang akan memiliki “klon” digital mereka sendiri-sebuah avatar online yang dapat menangani beberapa pekerjaan dan tugas sehari-hari kita, seperti muncul dalam rapat Zoom di tempat kita.

Chief Executive dari Tokyo startup Alt Inc. Yonekura, percaya hal itu bisa membuat hidup kita lebih mudah dan lebih efisien.

Perusahaannya sedang mengembangkan kembaran digital, berupa gambar animasi yang terlihat dan berbicara seperti pemiliknya. Klon digital dapat digunakan, misalnya, oleh perekrut untuk melakukan wawancara kerja pendahuluan, atau oleh dokter untuk menyaring pasien sebelum pemeriksaan.

“Ini membebaskan Anda dari semua (tugas) rutin yang harus Anda lakukan besok, lusa, dan hari berikutnya,” katanya kepada The Associated Press sambil memamerkan kembarannya-gambar video thumbnail Yonekura di layar komputer, dengan versi suaranya yang disintesis.

Ketika tiruan digitalnya ditanya "jenis musik apa yang kamu suka", klone itu berhenti selama beberapa detik. Lalu masuk ke penjelasan panjang lebar tentang kesukaan Yonekura pada musik ritmis energik seperti hip-hop atau rock 'n' roll.