Pelajaran dari konser dan festival musik yang gagal

Dalam waktu berdekatan terjadi insiden di dua acara musik, yakni Greenlance Festival dan konser BMTH,

Ilustrasi konser musik./Foto thekaleidoscope/Pixabay.com

Baru setengah jalan, konser band rock asal Inggris Bring Me The Horizon (BMTH) di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara pada Jumat (10/11) dihentikan mendadak. Personel BMTH tiba-tiba kembali ke belakang panggung, usai membawakan lagu “Darkside”. Penonton sempat menunggu nyaris setengah jam dalam area konser indoor yang sesak.

Tak lama, promotor Ravel Entertainment muncul ke panggung. Ia menjelaskan, ada masalah di panggung dan terpaksa menghentikan konser. Hal itu membuat penonton marah dan memicu keributan di area konser. Seharusnya, BMTH manggung dua kali, pada Jumat (10/11) dan Sabtu (11/11). Konser hari kedua pun ditiadakan.

Melalui Instagram Story @bringmethehorizon pada Sabtu (11/11), vokalis BMTH Oliver Sykes, menjelaskan penyebab konser dihentikan. Katanya, personel meninggalkan panggung karena ada kekhawatiran dari kru soal keadaan tempat dan panggung konser.

Menurut Sykes, panggung secara struktur tak aman karena menimbulkan getaran, sehingga monitor video dan speaker goyang-goyang. Ia khawatir, masalah itu bisa menimbulkan jatuhnya korban.

Kekecewaan dan bagaimana seharusnya

Salah seorang fan BMTH, Andreansyah Dwi Julianto sangat kecewa terhadap kejadian itu. Soalnya, seingat dia, BMTH terakhir konser di Indonesia 12 tahun yang lalu. Ia mengatakan, pemberitahuan konser pun sudah dilakukan jauh-jauh hari.