Waktu kerja di Korsel berkurang menjadi 52 jam

Korsel berada di urutan ketiga dari 37 negara di mana warganya bekerja hampir 38,9 jam setiap minggunya.

Jam kerja pegawai di Korea Selatan dipangkas./Pexels

Korea Selatan (Korsel) dikenal gila kerja. Itu dikarenakan etos kerja dan kebijakan pemerintah yang memberlakukan jam kerja yang panjang.

Kini, Pemerintah Korsel mengurangi batas minimal jam kerja dari 68 menjadi 52 jam per minggu. Langkah itu didukung parlemen untuk mengurangi para pekerja Korsel di kantor.

Korsel berada di urutan ketiga dari 37 negara di mana warganya bekerja hampir 38,9 jam setiap minggunya. Berbeda dengan Jerman dan Denmark di mana warganya hanya bekerja selama 26 dan 27 jam setiap pekannya.

“Perubahan aturan jam kerja itu menjadi hal yang menyenangkan,” kata Ellen Kossek, profesor manajemen di Universitas Krannert, dilansir CNN pada Selasa (3/7).

“Saya pikir kebijakan itu sebagai langkah tepat dengan arah yang tepat. Saya tahu hal itu berkaitan dengan penurunan tingkat kesuburan dibandingkan kekhawatiran terhadap permasalahan ekonomi. Pemerintah juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan rakyatnya,” jelasnya.