Perceraian bisa mengakibatkan PTSD?

Gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) adalah kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis.

Ilustrasi PTSD. Pexels

Gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) adalah kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh peristiwa yang traumatis, baik dengan mengalaminya maupun menyaksikannya.

Hilangnya hubungan yang intim dapat menjadi salah satu tantangan hidup yang paling sulit. Perceraian terbukti meningkatkan risiko seseorang memiliki trauma psikologis. Kejadian ini juga mendorong terjadinya bunuh diri.

Very Well Mind menyebutkan, perceraian dianggap sebagai salah satu stresor kehidupan yang paling parah setelah kematian orang yang dicintai. Mengingat statistik ini, beberapa orang bertanya-tanya, apakah trauma perceraian dapat menyebabkan diagnosis gangguan stres pascatrauma (PTSD)?

PTSD memperoleh pengakuan resmi sebagai kondisi kesehatan mental pada 1980 dalam edisi ketiga Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-lll).

Pada awalnya, PTSD dipahami sebagai sindrom umum di kalangan veteran perang. Kita sekarang tahu bahwa seseorang tidak perlu berperang untuk mengembangkan diagnosis PTSD atau mengalami gejala terkait PTSD.