Program Gradasi, kelola sampah dalam perspektif Islam

Ada enam masjid yang menjadi proyek percontohan pelaksanaan Program Gradasi.

Peluncuran Program Gradasi secara daring, Jumat (30/4/2021). Alinea.id/Indah Nawang Wulang/tangkapan layar kanal YouTube Sekretariat TKN PSL

Pemerintah bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah merilis Program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi). Selain menjaga lingkungan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang pemilihan sampah serta menggali potensi ekonomi yang ada.

"Ada tiga hal yang patut diapresiasi, yang pertama, yaitu Gerakan Sedekah Sampah; yang kedua, yaitu berbasis masjid; dan yang ketiga, yaitu buku panduan dan khotbah Jumat tentang tata kelola sampah menurut ajaran Islam, di mana apabila hal tersebut dilaksanakan dengan baik akan sangat bermanfaat dan hasilnya akan luar biasa," ucap Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam kegiatan secara daring, Jumat (30/4).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menambahkan, sedekah tak melulu dengan uang. Namun, bisa digantikan dengan sampah.

"Ini melandasi Program Gerakan Sedekah Sampah Indonesia yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran sampah di laut dengan cara mengajak masyarakat dan komunitas agama untuk mengubah paradigma soal sampah dan menyosialisasikan bahwa sampah ternyata dapat disedekahkan sebagai sebuah amal baik," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen PSLB3 KLHK, Sayid Muhadhar, berpendapat, Program Gradasi dapat memberikan dampak baik terhadap pengurangan samapah. Pun berpotensi menciptakan lingkaran ekonomi di berbagai lapisan masyarakat.