Tradisi perdukunan, yang berakar dari Shamanisme, sudah melekat selama berabad-abad.
Pada Selasa (3/6), Korea Selatan menggelar pemilu presiden, setelah pemakzulan dan pemecatan Yoon Suk-yeol beberapa waktu lalu. Ada tiga kandidat utama dalam pemilihan presiden ini, antara lain Lee Jae-myung dari Partai Demokrat, Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat, dan Lee Jun-seok dari Partai Reformasi Baru.
Meski pemungutan suara baru dimulai, beberapa mudang—sebutan dukun perempuan di Korea Selatan—sudah meramal siapa pemenangnya. Kepada AFP, seorang mudang bernama Yang percaya Lee Jae-myung sebagai presiden terpilih. Ramalan itu sejalan dengan semua jajak pendapat di negara itu, yang menempatkan Jae-myung tertinggi perolehan suaranya.
“Sejak awal, saya melihat Lee Jae-myung menjadi presiden,” kata Yang kepada AFP.
“Saya melihat aura kepresidenan.”
Shamanisme—praktik spiritual yang menekankan peran shaman, seorang yang dipercaya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan roh dan dunia gaib—sudah membentuk kultur dan kepercayaan di semenanjung Korea selama berabad-abad. Akarnya bisa ditelusuri hingga Gojoseon—dinasti pertama di Korea. Pendirinya, Dangun, dipercaya sebagai dukun pertama.