Sarapan yang seimbang terdiri dari tiga unsur utama, yakni protein, lemak sehat, dan karbohidrat.
Saat Anda mengantar anak-anak ke sekolah, sarapan sehat menjadi sumber energi utama mereka untuk menjalani hari. Sarapan membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk belajar serta menentukan suasana hati sepanjang hari.
Namun, menurut ahli diet bidang nutrisi Caitlin Terpstra dalam Mayo Clinic, penelitian menunjukkan sarapan adalah waktu makan yang paling sering dilewatkan. Sekitar 13% anak usia sekolah dan 27% remaja usia 12-19 tahun tidak sarapan sama sekali.
Banyak penelitian membuktikan, sarapan memberi manfaat besar bagi anak-anak dan pengalaman belajar mereka. Anak-anak yang rutin sarapan, kata Terpstra, cenderung mendapat nilai lebih tinggi pada tes matematika, ejaan, dan membaca; mengembangkan kebiasaan makan sehat yang terbawa hingga dewasa; memiliki fungsi otak, memori, konsentrasi, dan energi yang lebih baik; lebih fokus, waspada, bersemangat, dan mampu mengatasi frustasi; berprestasi lebih baik pada tes kosa kata dan tugas-tugas kognitif; serta cenderung punya berat badan yang lebih sehat karena tidak mudah tergoda makanan tinggi kalori atau makan berlebihan.
Terpstra melanjutkan, sarapan yang seimbang terdiri dari tiga unsur utama, yakni protein, lemak sehat, dan karbohidrat. Menurut Terpstra, bahan sisa makanan di malam hari bisa dikreasikan menjadi sarapan sehat.
“Gunakan sisa pizza atau lasagna sayur, ayam dingin, atau daging cincang di atas roti gandum utuh dan tambahkan potongan buah,” ujar Terpstra dalam Mayo Clinic.