Siluman dan tengkorak: The Teng Chun merintis film horor Indonesia

Perusahaan film milik The Teng Chun selamat dari kebangkrutan usai sukses film tentang siluman ular berjudul Ouw Peh Tjoa.

Ilustrasi film horor. Alinea.id/Aisya Kurnia Dewi

Film horor KKN di Desa Penari sukses menyedot penonton. Hingga Selasa (31/5), menurut catatan filmindonesia.or.id, sebanyak 8.667.578 orang menonton film itu, sejak diputar perdana di bioskop pada 30 April 2022.

Setidaknya tahun ini, film itu mengalahkan rekor penonton Kukira Kau Rumah sebanyak 2.220.180 orang dan Kuntilanak 3 sebanyak 1.312.694 orang. Catatan jumlah penonton itu merupakan pencapaian terbesar dalam sejarah film horor Indonesia.

KKN di Desa Penari mengalahkan rekor jumlah penonton film horor sebelumnya, yakni Pengabdi Setan (2017) 4.206.103 dan Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018) 3.346.185.

Siluman penyelamat

Di Indonesia, genre film horor termasuk salah satu yang diminati penonton. Rintisannya, menurut Katinka van Heeren dalam buku Contemporary Indonesian Film: Spirits of Reform and Ghosts from the Past (2012) dimulai dengan film Ouw Peh Tjoa (Doea Siloeman Oeler Poeti en Item) pada 1934.