Sosial dan Gaya Hidup

Tak hanya menghalau dehidrasi, minum air putih bisa redam stres

Minum cukup air bisa jadi salah satu bentuk self-care paling murah, tapi paling efektif.

Selasa, 30 September 2025 15:06

Kita sering mendengar candaan: “Gen Z itu hidupnya nempel sama botol minum.” Di kampus, di kantor, di transportasi umum—selalu ada tumbler stainless yang nongol dari tas. Kadang dianggap "lebay", kadang jadi bahan ejekan. Tapi riset terbaru justru bilang kebiasaan ini ada benarnya.

Neil Walsh dan tim dari Liverpool John Moores University menemukan bahwa dehidrasi bikin tubuh lebih rentan stres. Dalam studi yang baru dipublikasikan di Journal of Applied Physiology, belum lama ini, mereka melibatkan 62 orang dewasa sehat, lalu membandingkan yang rutin minum cukup (sekitar 2–2,5 liter per hari) dengan yang hanya minum kurang dari 1,5 liter.

Hasilnya? Ketika menghadapi situasi penuh tekanan—dari tes matematika sampai simulasi wawancara kerja—dua kelompok sama-sama cemas, sama-sama jantungnya berdebar. Tapi, mereka yang kurang minum air mengalami lonjakan hormon kortisol hingga 50% lebih tinggi.

"Reaktivitas kortisol terhadap stres akut dapat memprediksi kondisi kesehatan jangka panjang. Temuan baru kami menunjukkan bahwa orang dewasa dengan kebiasaan asupan cairan rendah memiliki reaktivitas kortisol yang lebih tinggi ketika menghadapi stres akut," jelas Walsh dan para peneliti. 

Dalam risetnya, para peneliti membagi partisiapn menjadi empat kuartil dari yang terendah hingga tertinggi. Individu dengan asupan cairan terendah biasanya minum kurang dari 1,5 liter per hari, sedangkan kelompok dengan asupan cairan tinggi minum setidaknya 2 liter per hari (wanita) atau 2,5 liter per hari (pria). 

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait