Terjadi perubahan tren wisata di tengah pandemik Covid-19

Pemerintah telah melakukan adaptasi seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat dan standard operating procedure (SOP).

Pulau Komodo mengatur jumlah wisatawan yang berkunjung selama pandemi. Foto Kemenparekraf

Pemerintah mencatat adanya perubahan tren wisata di tengah pandemik Covid-19. Para pelancong lokal kini lebih fokus pada wisata domestik dan wisata yang tidak melibatkan banyak orang atau nonmass tourism.

"Di tengah kondisi seperti sekarang, orang-orang jadi jauh lebih peka dengan kebersihan, kesehatan, dan keamanan," jelas Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) di Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nandang Prihadi, dalam webinar Pendidikan Indonesia pada Sabtu (26/9).

"Masyarakat lebih sadar dalam membatasi jarak," ujarnya. "Mereka kini mencari wisata yang berkualitas, bukan turisme massal," tambah dia

Untuk menanggapi perubahan dalam tren berwisata ini, pemerintah telah melakukan adaptasi seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat dan standard operating procedure (SOP) khusus untuk kunjungan ke tempat-tempat wisata.

Pada awalnya KLHK memutuskan untuk menutup kawasan konservasi untuk kegiatan-kegiatan wisata alam demi mencegah penyebaran Covid-19.