Ada yang dikenang, ada pula yang dibenci.
Beberapa waktu lalu, PSSI memutuskan kerja sama dengan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert setelah gagal membawa Indonesia lolos dari babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, kalah bersaing dengan Arab Saudi dan Irak. Dengan “pemulangan” Kluivert, artinya mantan striker Barcelona itu hanya bekerja selama 10 bulan.
Padahal, banyak penggemar sepak bola menganggap, di bawah pelatih Korea Selatan Shin Tae-yong, timnas Indonesia berada dalam jalur yang benar, setelah mengalahkan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno 2-0 di lanjutan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kluivert bukan satu-satunya pelatih asal Belanda yang memoles tim nasional sepak bola Indonesia. Sebelumnya, skuad Garuda pernah dilatih enam pelatih Belanda, antara lain Johannes Christoffel Jan Mastenbroek sewaktu masih menjadi Hindia Belanda (1934-1938), Wiel Coerver, Frans van Balkom, Henk Wullems, Wilhelmus Gerardus Rijsbergen, dan Pieter Egge Huistra.
Dari Hindia Belanda hingga era Balkom
Johannes Christoffel Jan Mastenbroek dikenal karena membawa tim sepak bola Hindia Belanda dalam turnamen sepak bola terbesar di dunia, Piala Dunia 1938 di Prancis. Sebelum ke laga akbar itu, di bawah Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU), membawa timnya untuk uji coba di Belanda. Mereka dijadwalkan melawan timnas Belanda. Orang yang mengatur pertandingan itu adalah tokoh sepak bola Belanda terkenal, Karel Lotsy.