close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Louis van Gaal./Foto Instagram @vangaal
icon caption
Louis van Gaal./Foto Instagram @vangaal
Peristiwa - Olahraga
Senin, 20 Oktober 2025 13:08

Seandainya Louis van Gaal benar-benar jadi pelatih timnas Indonesia

Apa untung dan ruginya merekrut pelatih 74 tahun itu.
swipe

“Senin depan (hari ini, 20/10/2025), mantan pelatih timnas (Belanda) Louis van Gaal akan mengadakan konferensi pers di mana dia akan mengumumkan beberapa informasi penting. Menurut Anda, apa yang akan dia umumkan?”

Begitu tulis akun Instagram media Belanda 433nl pada Sabtu (18/10). Akun itu langsung diserbu warganet Indonesia, yang menghubungkan rumor van Gaal akan mengisi posisi pelatih tim nasional sepak bola Indonesia yang kosong usai ditinggal Patrick Kluivert.

Rumor tersebut dikuatkan cuitan X jurnalis olahraga dari Magenta TV, Victor Catalina. Pada Jumat (17/10), jurnalis asal Spanyol itu menulis di akun X-nya, “Selamat datang Louis van Gaal” dengan ikon bendera Indonesia. Namun, selang sehari cuitan itu viral, Catalina buru-buru mengaku, hal itu cuma opininya.

“Saya tidak tahu apakah dia (van Gaal) akan mengambil alih (timnas) Indonesia. Itu adalah ide yang menurut saya tepat karena mereka baru saja memecat Patrick Kluivert dan fokus pada pemain dan pelatih Belanda. Kita lihat saja pada hari Senin, apa yang akan diungkapkan Louis van Gaal,” tulis Catalina di akun X-nya, Sabtu (18/10).

Prestasi mentereng

Louis van Gaal pernah menjadi mentor Patrick Kluivert sebagai pemain dan pelatih. Dari sisi prestasi, van Gaal punya rekam jejak mentereng.

Dia sangat sukses bersama Ajax Amsterdam, dengan meraih juara UEFA Cup musim 1991/1992; Piala Belanda 1992/1993; Champions League 1994/1995; UEFA Supercup 1995/1996; Liga Belanda 1993/1994, 1994/1995, dan 1995/1996; Piala Super Belanda 1993/1994, 1994/1995, 1995/1996; serta Piala Intercontinental 1994/1995.

Bersama klub Belanda lainnya, AZ Alkmaar pada musim 2008/2009, dia memenangkan Liga Belanda. Di luar Belanda, dia pun sukses menangani beberapa klub.

Misalnya, bersama tim Spanyol, Barcelona, dia berhasil membawa klub itu juara Liga Spanyol musim 1997/1998 dan 1998/1999; UEFA Supercup 1997/1998; dan Piala Spanyol 1997/1998.

Bersama klub Jerman Bayern Munchen dia menjadi pelatih terbaik musik 2009/2010; Liga Jerman 2009/2010; Piala Jerman 2009/2010; dan Piala Super Jerman 2010/2011. Pada musim 2015/2016, dia berhasil membawa klub Inggris Manchester United juara Piala FA.

Namun, van Gaal cukup minim melatih tim nasional. Tercatat, dia hanya melatih timnas Belanda sepanjang kariernya, yakni pada 2000-2001, 2012-2014, dan 2021-2022. Saat Piala Dunia 2014 di Brasil, van Gaal hampir membawa Belanda melaju ke babak final, sebagai tim yang kurang diunggulkan, tetapi harus dihentikan Argentina lewat adu penalti. Belanda akhirnya menjadi juara ketiga, usia mengalahkan tuan rumah Brasil dengan skor telak 3-0.

Kini, dia berstatus sebagai penasihat atau konsultan di klub Ajak Amsterdam. Kelebihan van Gaal, karena berasal dari Belanda, dia tentu saja paham karakter pemain Belanda—mayoritas diaspora timnas Indonesia berasal dari Negeri Kincir Angin.

Filosofi sepak bola van Gaal menekankan pentingnya menyerang daripada bertahan. Baginya, kemenangan diraih dengan mencetak lebih banyak gol, bukan kebobolan lebih sedikit.

Dalam pendekatannya, penguasaan bola menjadi kunci cara tim menyerang agar permainan tetap terkendali. Dengan mengendalikan permainan, sebuah tim bisa lebih mudah mencapai keseimbangan antara bertahan dan menyerang.

Selain itu, yang membedakan filosofi van Gaal dengan kebanyakan pelatih lain adalah ketegasannya terhadap pergerakan dan struktur yang sangat teratur. Dia menuntut para pemainnya untuk tetap berada dalam posisi tertentu sesuai dengan prinsip juego de posicion atau permainan posisional.

Belanda asuhan Louis van Gaal melaju ke perempat final Piala Dunia setelah mengalahkan AS pada Sabtu. Foto Eric Verhoeven-Soccrates via Getty Images

Kelemahan van Gaal

Gaji yang besar tentu saja menjadi kendala bagi PSSI untuk merekrut van Gaal. Sebagai perbandingan, sewaktu melatih timnas Belanda tahun 2022, dikutip dari Marca, gaji van Gaal sebesar 2,9 juta euro (setara Rp56 miliar). Sewaktu Piala Dunia 2014, menurut Forbes, van Gaal masuk urutan ke-8 pelatih bergaji tertinggi, yakni 2,7 juta dolar AS (setara Rp44 miliar).

Selain faktor gaji, yang perlu diperhatikan adalah usia van Gaal yang tak lagi muda, 74 tahun. Tahun 2022, dia mundur sebagai pelatih Belanda karena masalah kanker prostat. Meski begitu, kini dia merasa sudah membaik.

“Dua tahun lalu, saya menjalani beberapa operasi. Saat itu semuanya buruk. Tapi akhirnya, semuanya baik-baik saja. Saya memeriksakan diri setiap beberapa bulan, dan hasilnya baik. Saya semakin bugar,” kata van Gaal, dikutip dari ESPN.

Louis van Gaal juga kerap berkonflik dengan pemainnya. Misalnya, konflik dengan bintang Brasil Rivaldo saat menukangi Barcelona 1997-2000. Menurut These Football Times, Rivaldo yang kala itu dianggap salah satu pesepak bola terbaik di dunia, dicadangkan tanpa kompromi oleh van Gaal setelah menolak bermain di posisi sayap. Rivaldo merasa, posisi itu membatasi perannya dalam menyerang.

Yang paling disorot adalah konfliknya dengan pemain saat melatih Manchester United musim 2014-2016. Dilansir dari The Guardian, misalnya kiper andalan David de Gea yang pernah tiga kali berturut-turut terpilih sebagai pemain terbaik klub, kehilangan hubungan baik dengan van Gaal dan nyaris pindah ke Real Madrid.

Pada 2014, mantan pemain Manchester United era van Gaal, Angel Di Maria, bahkan mengatakan pelatih Belanda itu buruk. “Yang terburuk adalah van Gaal, Anda harus percaya akan hal itu. Jika Anda ragu, saya akan menjelaskannya sekarang juga,” kata Di Maria kepada ESPN.

Pada 2021, Di Maria pun pernah mengkirik van Gaal dengan kata-kata pedas serupa. Dilansir dari The Guardian, di Manchester United, van Gaal bahkan meragukan sebagian besar pemain yang dia rekrut sendiri. Dari 13 pemain barunya, termasuk Daley Blind, Schweinsteiger, Di Maria, Falcao, Martial, dan lainnya, hanya Martial dan Luke Shaw yang benar-benar mendapat kepercayaan.

“Pemilihan pemainnya sering tidak konsisten, dan komentarnya di depan publik kerap menimbulkan kontroversi, seperti ketika dia mengatakan para penggemar United harus berhenti hidup di masa lalu,” tulis The Guardian.

Di Manchester United, gaya van Gaal yang kaku dan seperti guru sekolah, tulis The Guardian, sering membuatnya bentrok dengan para pemain. Mereka merasa di lapangan terlalu dibatasi.

Para pemain Manchester United menyebut van Gaal sebagai “pekerja keras yang kejam”, sementara taktiknya yang kaku membuat banyak dari mereka frustasi.

“Selama dua tahun masa kepemimpinannya, United bermain dengan gaya yang membosankan, mencatat jumlah gol paling sedikit dalam lebih dari 25 tahun, dan kehilangan semangat di ruang ganti,” tulis The Guardian.

Terlepas dari itu, pada awal 2025 sempat tersiar kabar van Gaal akan menjadi direktur teknik timnas Indonesia. Namun, hal itu tidak terjadi.

“Sebagai direktur teknik, Anda harus bepergian dan mencari pemain ke berbagai tempat. Louis (van Gaal) tidak menginginkan hal itu. Dia sudah cukup membuktikan kemampuannya sepanjang kariernya. Sekarang, seharusnya dia menikmati hidup. Saya rasa, dia masih bisa membantu Ajax sebagai penasihat. Jika tidak, biarkan dia menikmati waktunya sendiri,” kata mantan pemain timnas Belanda Ruud Gullit kepada presenter Wytse van der Goot, dikutip dari Voetbal Primeur.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan