Untung rugi work from home dan work from anywhere

Kemacetan di Los Angeles, AS, berkurang saat WFH diterapkan pada 1970-an oleh Jack Nilles.

Ilustrasi work from home (WFH). Freepik

Pola bekerja dari rumah menjadi solusi meningkatkan produktivitas, mengurangi kemacetan, dan menekan angka polusi udara. Ini terlihat sejak pertama kali diterapkan pada 1970-an oleh Jack Nilles sehingga mengurangi kemacetan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Pengamat kebijakan publik Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bevaola Kusumasari, mengatakan, salah satu syarat menunjang pola kerja ini adalah mengandalkan koneksi internet yang mumpuni.

"Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, hampir setiap karyawan memiliki komputer dan dapat bekerja dari mana saja, yang membawa keuntungan dan kerugian bagi karyawan," katanya dalam diskusi Kominfo bersama GNLD Siberkreasi, dikutip Rabu (9/11). 

Agar bekerja dari rumah (work from home/WFH) atau dari mana saja (work from anywhere/WFA) bisa produktif, menurut Bevaola, perlu mengatur ruang kerja yang tenang dan nyaman. Apalagi, WFA diklaim memberikan fleksibilitas jam kerja.

Setelah semua upaya itu diterapkan, maka karyawan bisa menjalankan pekerjaan lain dengan syarat harus disiplin soal pembagian waktu kerja. Selain itu, bekerja dari mana saja atau dari rumah tetap harus menyisihkan waktu beristirahat.