Pada arus mudik tahun lalu, kecelakaan melibatkan travel gelap di Tol Jakarta-Cikampek.
Sulistiyanto—bukan nama sebenarnya—sedang berusaha memperbaiki mobil minibus Daihatsu Gran Max keluaran tahun 2015 yang terparkir di pekarangan rumahnya di bilangan Ciledug, Tangerang, Banten. Pria berusia 42 tahun itu ingin memanfaatkan mobil tersebut sebagai angkutan mudik Lebaran nanti.
Momen mudik Lebaran, kata Sulistiyanto, sering banyak orang yang kehabisan tiket bus atau tidak mendapat mudik gratis. Oleh karena itu, transportasi mudik atau travel menjadi pilihan darurat pemudik. Dia berhitung, bisnis travel yang kemungkinan akan ramai tiga hari sebelum Lebaran, bisa membawa untung yang besar sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta sekali jalan.
“Untuk kota-kota di Jawa Tengah itu bisa Rp600.000 paling murah,” kata Sulistiyanto kepada Alinea.id, Jumat (7/3).
Namun, Sulistiyanto mengaku, tidak punya izin trayek. Akan tetapi, dia menolak disebut travel ilegal. Lebih menganggap bisnisnya sebagai travel dadakan. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi daring ini mengaku, bakal memperbaiki mobil miliknya hingga senyaman mungkin untuk mengangkut penumpang.
“Servis cukup banyak ini, mulai dari ganti oli pengereman terus juga kaki-kaki,” tutur Sulistiyanto.