Dalam 35 hari, Goodge menuntaskan 2.387 mil (3.841 km) dari Perth menuju Bondi Beach, Sydney.
Di hari-hari awal tantangannya, Will Goodge merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tidak ada habisnya. Setiap harinya hanyalah pengulangan tanpa henti: bangun, berlari, makan, berlari lagi, makan, dan akhirnya mencoba tidur. Tapi bahkan saat matanya terpejam, tidur tak pernah benar-benar hadir. Yang datang justru demam, kegelisahan, dan halusinasi yang membingungkan—seperti mimpi yang menyusup ke dalam kesadaran.
“Saya merasa terjebak dalam rutinitas yang sesak, meskipun saya sedang berada di hamparan luas Australia,” kata Goodge kepada CNN Sports. “Langit terbuka, tanah membentang sejauh mata memandang, tapi di dalam diri saya, rasanya sempit dan mengurung.”
Saat itu, ia baru berada di hari ke-9 dari perjalanannya menyusuri Australia dari barat ke timur. Ribuan kilometer masih terbentang di depan, dan tubuhnya telah mulai memberontak: otot-otot nyeri, tulang terasa dihantam, dan mentalnya mulai goyah. Tapi di hari ke-10, segalanya mulai berubah. Badannya mulai beradaptasi. Malam tak lagi terasa selama dulu. Rute sejauh 68 mil per hari—setara dua setengah maraton—meskipun tetap berat, mulai terasa sedikit lebih bersahabat.
Dalam 35 hari, Goodge menuntaskan 2.387 mil (3.841 km) dari Perth menuju Bondi Beach, Sydney. Di sana, di bawah sorotan kamera dan di hadapan ratusan orang yang menyambutnya, ia menyelesaikan misinya. Jika disahkan, catatan waktunya akan mengalahkan rekor sebelumnya yang dicetak Chris Turnbull pada 2023—39 hari, 8 jam, dan 1 menit.
“Ini luar biasa,” katanya. “Seolah semua penderitaan yang saya alami selama berminggu-minggu meledak dalam satu momen pelepasan. Saya menangis saat menyampaikan pidato di Bondi. Bukan hanya karena bahagia, tapi juga karena semua emosi itu tumpah jadi satu.”