Celah-celah keamanan WhatsApp

Peretasan akun WhatsApp kembali marak.

WhatsApp marak menjadi sasaran peretas. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan

Aplikasi tukar pesan WhatsApp kian marak menjadi sasaran peretas. Terbaru, pegiat demokrasi Ravio Patra diretas akunnya sebelum ditangkap polisi pada 22 April 2020. Dalam kasus itu, peretas menyebar pesan-pesan provokatif dari ponsel Patria.

Dua hari berselang, giliran akun WhatsApp seniman grafis Danton Sihombing yang diretas. Dalam kasus itu, pelaku membajak akun Danton untuk menipu. Kasus itu kini ditangani Direktorat Cyber Crime Polda Metro Jaya.

Di luar negeri, kasus peretasan dengan berbagai modus juga menimpa sejumlah figur publik. Pada 2018, CEO Amazon Jeff Bezos pernah diretas akun WhatsAppnya via pesan video yang ia terima. Dalam video itu tersimpan malware yang "ditugaskan" memata-matai aktivitas Bezos. 

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan peretasan WhatsApp marak karena aplikasi bertukar pesan itu paling banyak digunakan di Indonesia. Dalam sejumlah kasus, kata Alfons, korban peretasan ialah publik figur.

"Publik figur (jadi target karena) memang datanya mudah diketahui sehingga mengambil alih nomor WhastApp itu sangat mudah," kata Alfons kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (29/4) lalu.