Membuat jera para koruptor

Muncul gagasan untuk menempatkan koruptor di pulau terpencil, dan diperintahkan kerja tambang pasir oleh Prabowo Subianto saat debat Pilpres

Tersangka Kepala Bidang Tata Ruang Kementerian PUPR Neneng Rahmi (kanan) bersama Direktur PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) Irene Irma (kiri) yang mengenakan borgol bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/1/2019). /Antara Foto.

Pada debat calon presiden dan calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1), calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan idenya perihal hukuman bagi para koruptor.

Dia menyebut, selain peningkatan kesejahteraan untuk para pejabat berwenang, pengawasan dan hukuman bagi para pelaku korupsi perlu diterapkan.

“Birokrat akan ditingkatkan gajinya dengan signifikan. Kalau dia masih korupsi, kita harus tindak sekeras-kerasnya. Kalau perlu, kita contoh negara-negara lain, kita taruh (koruptor itu) di pulau yang terpencil, suruh tambang pasir terus-menerus,” kata Prabowo saat debat, Kamis (17/1).

Barangkali, sebagian orang akan teringat pengasingan belasan ribu tahanan politik Orde Baru ke Pulau Buru, Maluku, pada akhir 1960-an hingga akhir 1970-an, saat Prabowo mengatakan akan menaruh koruptor di pulau terpencil.

Prabowo pun tak menyebut spesifik, negara mana yang menghukum koruptor diasingkan ke pulau terpencil. Korupsi memang masalah pelik yang tak ada habis-habisnya.