Pesepakbola di panggung pemilu

Sama seperti artis, caleg mantan atlet terkenal diharapkan partai politik bisa mendulang suara agar melenggang ke parlemen.

Kesebelasan tim nasional Indonesia saat melakukan uji coba di Belgrade, Uni Soviet, sekarang Serbia (Aneka,1 Februari 1957).

Lama tak terdengar namanya di dunia sepak bola nasional, Budi “Ular Piton” Sudarsono muncul sebagai calon legislatif. Mantan striker yang jadi topskor di Piala AFF 2008 tersebut, maju sebagai caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk daerah pemilihan I Kabupaten Kediri.

Kediri memang bukan kota asing untuknya. Selain memang dilahirkan di sana, dia sempat membela Persik Kediri di Liga Indonesia pada 2005-2007 dan 2008-2009.

Dua senior Budi di timnas sepak bola Indonesia pun tercatat maju sebagai caleg. Mantan kiper Kurnia Sandy, yang pernah menjajal Liga Italia bersama Sampdoria terdaftar sebagai caleg Partai Amanat Nasional (PAN) dapil I Sidoarjo.

Satu nama lagi, Nil Maizar, yang pernah memperkuat timnas Indonesia pada 1990-1994 sebagai bek dan menjadi pelatih timnas pada 2012-2013, terdaftar menjadi caleg Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dapil II Sumatra Barat.

Sama seperti artis, caleg mantan atlet terkenal diharapkan partai politik bisa mendulang suara agar melenggang ke parlemen. Terlebih pesepakbola, olahraga yang digandrungi publik. Memanfaatkan nama tenar seorang pesepakbola, sudah dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Pemilu 1955.