Riwayat hilangnya tanah Palestina

Pada mulanya, bangsa Yahudi merupakan minoritas yang tak punya lahan di Palestina.

Ilustrasi bangsa Palestina. Alinea.id/Oky Diaz

Pada mulanya, bangsa Yahudi merupakan minoritas yang tak punya lahan di Palestina. Saat Palestina masih berada di bawah kuasa Kekaisaran Ottoman pada awal tahun 1900-an, jumlah bangsa Yahudi hanya kurang dari 5% dari total penduduk di wilayah tersebut. 

Jumlah warga Palestina mulai bertambah signifikan setelah Kekaisaran Ottoman bubar dan Palestina berada di bawah mandat Inggris. Sejak dekade 1920-an, pemerintah Inggris memfasilitasi imigrasi kaum Yahudi dari Eropa ke Palestina. 

Menurut catatan sejarah, setidaknya ada 376.415 imigran Yahudi yang masuk ke Palestina dan tinggal di negeri itu pada periode 1920-1946. Pada 1935, imigrasi kaum Yahudi mencapai puncaknya. Ketika itu, total ada 61.854 imigran Yahudi yang tiba di Palestina. 

Pada 1947, jumlah orang Yahudi yang menetap di Palestina naik menjadi 33% dari total populasi. Meski begitu, lahan yang dikuasai bangsa Yahudi hanya 6% dari total lahan Palestina. 

Jumlah lahan yang dikuasai bangsa Yahudi bertambah secara drastis usai perang kemerdekaan pada periode 1947-1948. Pada masa yang dikenal sebagai era Nakba (bencana) oleh bangsa Palestina itu, kaum Zionis menguasai sekitar 78% wilayah Palestina. Itu terjadi setelah pasukan militer Israel mengusir paksa sekitar 750 ribu warga Palestina.