Siapa merampok Jiwasraya dan ASABRI?

Dua perusahaan asuransi BUMN diduga tengah 'dirampok' oleh tangan-tangan jahil yang ingin mengeruk keuntungan pribadi.

Kasus dugaan skandal korupsi dan salah urus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero). Alinea.id/Dwi Setiawan

Problematika yang membelit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias ASABRI sejatinya berasal dari sumber masalah yang sama. 

Kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 'sakit' itu tersungkur lantaran tata kelola manajemen investasi yang keliru.

Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, baik Jiwasraya maupun ASABRI sama-sama terjebak dalam permainan ‘saham gorengan’ atau saham-saham lapis ketiga dengan fundamental kurang baik dan produk reksa dana berkinerja negatif.

“Karena mereka menjanjikan bunga yang tinggi kepada nasabah. Maka mereka harus menginvestasikan pada saham-saham yang memberikan return yang tinggi tapi juga dengan risiko yang tinggi,” tutur Irvan saat berbincang dengan reporter Alinea.id pada pertengahan pekan lalu.

Dalam hal ini, Jiwasraya ditengarai telah memainkan saham di 14 reksa dana dengan total investasi mencapai Rp9 triliun dan nilai kepemilikan sebesar 50%-100% pada masing-masing emiten. Sebanyak 99,64% dana kelolaan investasi Jiwasraya dilimpahkan pada instrumen saham.