Berbagi cerita dari jurnalis TikTok: Sophia Smith Galer

Mengaku tidak memiliki semacam strategi biasa, Sophia mengaku hanya melempar barang ke dinding dan melihat apa yang terjadi.

Shopia Smith Galer

Konferensi Diskusi Digital (Digital Discourses) oleh Goethe-Institut Indonesien seperti ditayangkan Youtube menghadirkan Sophia Smith Galer untuk berbagi cerita.

Ia merupakan reporter berita senior pemenang berbagai penghargaan untuk VICE World News. Sophia telah mempelopori bagaimana TikTok dapat digunakan sebagai alat pengumpulan berita dan penerbitan bagi jurnalis dan merupakan jurnalis pertama yang dipilih Dewan Pembuat TikTok.

"Ini adalah perjalanan Tiktok saya dan sebelum saya menjelaskannya, Tiktok adalah salah satu alat saya. Saya juga ada di Reddit, saya juga menggunakan grup Facebook. Saya juga menggunakan Instagram dan Twitter. Jadi saya benar-benar memiliki seluruh ekosistem media sosial yang saya gunakan untuk menemukan cerita dan jenis penetrasi komunitas online untuk menemukan hal-hal yang akan menarik bagi audiens saya," kisahnya.

Sekitar empat setengah tahun karier jurnalisme Sophia mulai sebagai jurnalis video BBC. Ketika menjadi jurnalis video, segala musik aplikasi berubah menjadi Tiktok. Sophia melihat orang-orang membicarakannya. Pikirnya, mungkin ada saatnya dia harus memotong video untuk Tiktok karena dia sudah memotong video BBC untuk Facebook, Twitter, Instagram.

"Saya lebih baik mencari tahu cara kerja Tiktok untuk berjaga-jaga. Saya mulai membuat beberapa video dan langsung menjadi viral. Video pertama saya memiliki lebih dari 150 ribu viewer tampilan. Saya mendapatkan 1.400 pengikut dalam semalam dan itu adalah jenis pertumbuhan yang belum pernah saya lihat dengan aplikasi lain yang pernah saya gunakan," katanya.