Blogger kuliner Singapura dituntut jujur soal ulasan restoran

"Inti dari sebuah ulasan makanan terletak pada keasliannya, bukan kefasihannya berbicara," papar Teo.

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Merupakan praktik umum bagi blogger makanan untuk mendapatkan bayaran atas ulasan restoran. Namun para pelaku industri meminta mereka harus transparan dan menyatakan secara publik bahwa ulasan tersebut adalah iklan.

Editor Eatbook Beatrice Bowers mengatakan blog tersebut telah menjual spot iklan sejak tahun 2016, dan bagi sebagian besar media besar, advertorial berbayar ini – iklan yang ditulis dalam bentuk editorial – adalah praktik standar karena membantu menghasilkan pendapatan.

Dia mengatakan Eatbook transparan mengenai sifat ulasan makanannya dengan secara jelas menunjukkan apakah setiap ulasan bersifat independen, merupakan sesi yang mengundang anggota pers untuk makan di restoran tersebut atau apakah itu ulasan berbayar.

Dia menambahkan bahwa satu dari 10 hingga 15 artikel di situs Eatbook berisi konten berbayar, dan iklan selalu diberi tag “#sp” atau “#ad” di semua platformnya.

Hashtag “sp” berarti postingan bersponsor, dan hashtag “ad” menunjukkan bahwa itu adalah sebuah iklan.