Indonesia peringkat pertama penyangkal krisis iklim

Di Indonesia banyak sekali penyangkal atau orang yang tidak merasa bahwa krisis iklim adalah masalah penting.

Ilustrasi Perubahan Iklim. Foto : youmatter.world

Pemberitaan dari pelbagai media terkait perubahan iklim masih kurang sekali. Masyarakat Indonesia ialah yang paling tidak percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh ulah manusia. Dengan kata lain, dari semua orang di dunia ini, orang Indonesia paling tidak percaya bahwa ulah manusia menyebabkan krisis iklim.

Ketidakpercayaan itu pasti berkonsekuensi pada upaya-upaya perbaikan menemukan jalan terang untuk kita berperan dalam konteks mitigasi maupun adaptasi krisis iklim. Salah satu benang merahnya karena media menjadikan isu perubahan iklim masih sebagai isu pinggiran.

Diantar pembuka dari jurnalis Kompas, Ahmad Arif, itu taklimat webinar "Krisis Iklim, Misinformasi dan Peran Media" pun dimulai, Selasa (5/3).

Menurut Arif, acara terselenggara berkat kerja sama Google Initiative dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Setelah webinar akan dilakukan serial diskusi oleh AJI di 18 daerah Indonesia.

Dalam komunike webinar tersebut di kanal AJI Indonesia YouTube, yang dilanggani 2,95K, diuraikan Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) diluncurkan Februari 2022 lalu menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim sudah terjadi dan harus segera melakukan adaptasi. Suhu Bumi dipastikan akan bertambah melewati ambang batas 1,5 derajat celcius pada 2030, bahkan saat ini, peningkatan suhu global sudah mencapai 1,1 derajat celcius.