Jurnalis Norwegia peliput 'penderitaan pekerja migran' di persiapan Piala Dunia 2022 sempat ditahan

Pada Minggu, 21 November, jurnalis Halvor Ekeland dan fotografer Lokman Ghorbani ditahan di luar hotel mereka di Doha.

Dua jurnalis Norwegia ditahan sementara atas laporan mereka tentang kondisi kerja di lokasi konstruksi Piala Dunia Qatar. foto IFJ

Dua jurnalis Norwegia yang bekerja untuk Norwegian Broadcasting Corporation (NRK) ditangkap oleh otoritas Qatar selama 36 jam. Mereka berdua telah menyelidiki kondisi kerja pekerja migran yang buruk dalam persiapan untuk Piala Dunia FIFA 2022. Federasi Jurnalis Internasional dan Eropa (IFJ-EFJ) dan afiliasi mereka di Norwegia, Persatuan Jurnalis Norwegia (NJ), mengutuk keras penahanan ini dan meminta pihak berwenang Qatar untuk memberikan penjelasan lengkap atas penangkapan tersebut dan menghormati independensi jurnalis.

Pada Minggu, 21 November, jurnalis Halvor Ekeland dan fotografer Lokman Ghorbani ditahan di luar hotel mereka di Doha sebelum penerbangan mereka kembali ke Norwegia. Mereka dibebaskan dari tahanan lebih dari 30 jam kemudian pada Selasa 23 November pagi dan meninggalkan Doha pada hari yang sama. Mereka tiba dengan selamat di Oslo pada 24 November. Peralatan kerja mereka telah disita.

Ekeland dan Ghorbani berada di Qatar untuk meliput perayaan satu tahun sebelum dimulainya Piala Dunia FIFA 2022. Sesaat sebelum penangkapan mereka, mereka telah melaporkan pekerjaan dan kondisi kehidupan pekerja migran selama siaran langsung di program berita NRK Sportsrevyen. 

Media dan organisasi hak asasi manusia sebelumnya telah melaporkan eksploitasi sistemik dan jumlah kematian yang tinggi di antara pekerja migran saat membangun stadion sepak bola di tengah hawa panas yang membakar sejak 2010. Investigasi terhadap kondisi kerja yang brutal menyebabkan kemarahan internasional, yang membuat Qatar mengumumkan reformasi perburuhan besar-besaran pada 2019. Namun, banyak pekerja mengatakan bahwa kondisinya belum benar-benar berubah.

"Kami telah ditanyai, tetapi pertama-tama dan terutama senang bisa kembali ke Eropa. Kami mengalami kesulitan. Kami akan mengadakan sejumlah pertemuan dengan NRK dan mencari tahu beberapa hal, dan kembali dengan komentar akhirnya," Ekeland mengatakan kepada media Norwegia.