sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jurnalis Norwegia peliput 'penderitaan pekerja migran' di persiapan Piala Dunia 2022 sempat ditahan

Pada Minggu, 21 November, jurnalis Halvor Ekeland dan fotografer Lokman Ghorbani ditahan di luar hotel mereka di Doha.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Sabtu, 27 Nov 2021 10:56 WIB
Jurnalis Norwegia peliput 'penderitaan pekerja migran' di persiapan Piala Dunia 2022 sempat ditahan

Dua jurnalis Norwegia yang bekerja untuk Norwegian Broadcasting Corporation (NRK) ditangkap oleh otoritas Qatar selama 36 jam. Mereka berdua telah menyelidiki kondisi kerja pekerja migran yang buruk dalam persiapan untuk Piala Dunia FIFA 2022. Federasi Jurnalis Internasional dan Eropa (IFJ-EFJ) dan afiliasi mereka di Norwegia, Persatuan Jurnalis Norwegia (NJ), mengutuk keras penahanan ini dan meminta pihak berwenang Qatar untuk memberikan penjelasan lengkap atas penangkapan tersebut dan menghormati independensi jurnalis.

Pada Minggu, 21 November, jurnalis Halvor Ekeland dan fotografer Lokman Ghorbani ditahan di luar hotel mereka di Doha sebelum penerbangan mereka kembali ke Norwegia. Mereka dibebaskan dari tahanan lebih dari 30 jam kemudian pada Selasa 23 November pagi dan meninggalkan Doha pada hari yang sama. Mereka tiba dengan selamat di Oslo pada 24 November. Peralatan kerja mereka telah disita.

Ekeland dan Ghorbani berada di Qatar untuk meliput perayaan satu tahun sebelum dimulainya Piala Dunia FIFA 2022. Sesaat sebelum penangkapan mereka, mereka telah melaporkan pekerjaan dan kondisi kehidupan pekerja migran selama siaran langsung di program berita NRK Sportsrevyen. 

Media dan organisasi hak asasi manusia sebelumnya telah melaporkan eksploitasi sistemik dan jumlah kematian yang tinggi di antara pekerja migran saat membangun stadion sepak bola di tengah hawa panas yang membakar sejak 2010. Investigasi terhadap kondisi kerja yang brutal menyebabkan kemarahan internasional, yang membuat Qatar mengumumkan reformasi perburuhan besar-besaran pada 2019. Namun, banyak pekerja mengatakan bahwa kondisinya belum benar-benar berubah.

"Kami telah ditanyai, tetapi pertama-tama dan terutama senang bisa kembali ke Eropa. Kami mengalami kesulitan. Kami akan mengadakan sejumlah pertemuan dengan NRK dan mencari tahu beberapa hal, dan kembali dengan komentar akhirnya," Ekeland mengatakan kepada media Norwegia.

NJ menyambut baik komentar Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre yang mengecam keras penangkapan tersebut, dengan menyebutnya “tidak dapat diterima”. Menteri Luar Negeri Norwegia pun telah memanggil duta besar Qatar.

Presiden NJ Dag Idar Tryggestad mengecam penahanan tersebut: "Ini adalah serangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap kebebasan pers. Pihak berwenang Qatar berusaha untuk mencegah wartawan menyajikan gambaran luas tentang apa yang terjadi di negara ini."

Sekretaris Jenderal IFJ Anthony Bellanger mengatakan: "Ribuan pekerja telah dieksploitasi sebagai budak di lokasi pembangunan stadion di Qatar untuk Piala Dunia 2022 dan publik memiliki hak untuk mengetahui kebenarannya. Liputan independen adalah kunci untuk transparansi tentang acara global semacam itu dan kami meminta pemerintah Qatar untuk memberikan penjelasan lengkap tentang apa yang tampaknya merupakan upaya yang jelas untuk mengintimidasi rekan-rekan NRK kami."

Sponsored

Sekretaris Jenderal EFJ Ricardo Gutiérrez bereaksi: "Wartawan harus terus menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia. Kami menyerukan kepada wartawan untuk melindungi sumber mereka dan mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat ketika beroperasi di negara-negara otoriter."

Qatar membela penangkapan tersebut, dengan menyatakan bahwa para wartawan ditahan menyusul pengaduan pelanggaran oleh pemilik properti pribadi. (ifj.org)

Berita Lainnya
×
tekid