Kaitan tersanderanya jurnalisme dengan Twitter

Kini, Twitter sudah menjadi tempat yang meresahkan bagi banyak jurnalis.

ilustrasi. foto Pixabay

Wartawan adalah salah satu pengguna Twitter yang paling aktif. Tetapi langkah-langkah untuk menjadikan Twitter sebagai platform untuk ujaran yang tidak diregulasikan terancam mengubah peranti itu menjadi kesengsaraan.

“Twitter ialah perpanjangan tangan dari kantor jurnalis,” kata Sekretaris Jenderal Federasi Jurnalis Internasional Anthony Bellanger. Kelompok yang mewakili 600.000 jurnalis di 146 negara tersebut ingin melihat Twitter terus "dimoderasi" setelah akuisisi perusahaan oleh miliarder teknologi dan "absolutis" kebebasan berbicara Elon Musk.

(Absolutis: orang yang memegang prinsip-prinsip mutlak dalam hal-hal politik, filosofis, atau teologis.)

"Kami khawatir rencana Elon Musk untuk Twitter berjalan ke arah yang salah dengan memperburuk peluang untuk menyerang jurnalis dan mengancam anonimitas pengguna," kata Bellanger.

Saat Musk menjadikan Twitter sebagai miliknya pribadi, serangan digital yang serius terhadap jurnalis berlanjut.