Ketidakadilan vaksin dunia di mata jurnalis

Sangat penting bagi jurnalis untuk mengontekstualisasikan liputan mereka tentang ketidakadilan vaksin.

Ilustrasi vaksinasi. Foto WHO

Covid-19 telah mengungkap kelemahan dalam sistem perawatan kesehatan secara global. Di antaranya adalah ketidakadilan yang mencolok dalam akses ke vaksin antara negara-negara berpenghasilan tinggi dan rendah.

Dalam sesi Forum Pelaporan Krisis Kesehatan Global ICFJ baru-baru ini, panelis membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ketidakadilan vaksin, peran penting yang dimainkan oleh jurnalis yang meliput masalah ini, dan implikasinya terhadap kesehatan global.

Acara tersebut menampilkan Priti Krishtel, pengacara keadilan kesehatan yang berbasis di Amerika Serikat dan salah satu pendiri Initiative for Medicines, Access & Knowledge, sebuah organisasi yang berkomitmen untuk menemukan solusi untuk mengatasi ketidakadilan struktural dalam kedokteran; Ifeanyi Nsofor, seorang dokter dan advokat perawatan kesehatan universal di Nigeria; Dr. Madhukar Pai, direktur Program Kesehatan Global Universitas McGill, dan Pusat Tuberkulosis Internasional yang berbasis di Montreal, Kanada; dan Dr. Bassey Ebenso, dosen dan peneliti di University of Leeds di Inggris.

Berikut adalah beberapa bahasan utama dari panel.

Peran media dalam kesetaraan vaksin