Media Israel meminta maaf karena mengkritik pemerintah Israel atas pembunuhan di Gaza

Saluran TV yang berbasis di Tel Aviv menjadi sasaran pemirsa yang tersinggung di seluruh negeri Israel.

Ilustrasi. Foto Pixabay

Sebanyak 10 orang warga sipil Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza. Saluran 13, media Israel kemudian membuat liputannya dengan narasi pembunuhan warga Israel itu terjadi berkat izin Perdana Menteri.

Akibatnya, jaringan media itu dituduh "berusaha mendistorsi narasi Palestina" untuk tajuk utama selama acara utama saluran itu yang mengatakan: "Lampu hijau dari perdana menteri: Wanita dan anak-anak dibunuh dalam semalam di Gaza."

Tak lama setelah menjalankan chyron pada Selasa malam, saluran TV yang berbasis di Tel Aviv menjadi sasaran pemirsa yang tersinggung di seluruh negeri.

Menurut beberapa sumber yang dekat dengan saluran tersebut, setelah insiden tersebut, peringkatnya anjlok hingga 6 persen, angka terendah dalam sejarah untuk jaringan tersebut.

Insiden itu membuat marah otoritas Israel, dan pada hari Rabu beberapa politisi menyebut Channel 13 "Jazeera 13," sindiran yang menyamakannya dengan jaringan Qatar yang anti Israel itu.