sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Media Israel meminta maaf karena mengkritik pemerintah Israel atas pembunuhan di Gaza

Saluran TV yang berbasis di Tel Aviv menjadi sasaran pemirsa yang tersinggung di seluruh negeri Israel.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Sabtu, 13 Mei 2023 10:39 WIB
Media Israel meminta maaf karena mengkritik pemerintah Israel atas pembunuhan di Gaza

Sebanyak 10 orang warga sipil Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza. Saluran 13, media Israel kemudian membuat liputannya dengan narasi pembunuhan warga Israel itu terjadi berkat izin Perdana Menteri.

Akibatnya, jaringan media itu dituduh "berusaha mendistorsi narasi Palestina" untuk tajuk utama selama acara utama saluran itu yang mengatakan: "Lampu hijau dari perdana menteri: Wanita dan anak-anak dibunuh dalam semalam di Gaza."

Tak lama setelah menjalankan chyron pada Selasa malam, saluran TV yang berbasis di Tel Aviv menjadi sasaran pemirsa yang tersinggung di seluruh negeri.

Menurut beberapa sumber yang dekat dengan saluran tersebut, setelah insiden tersebut, peringkatnya anjlok hingga 6 persen, angka terendah dalam sejarah untuk jaringan tersebut.

Insiden itu membuat marah otoritas Israel, dan pada hari Rabu beberapa politisi menyebut Channel 13 "Jazeera 13," sindiran yang menyamakannya dengan jaringan Qatar yang anti Israel itu.

“Kebencian terhadap perdana menteri di saluran ini telah membuat mereka kehilangan akal. Tidak ada bendera Israel yang bisa menutupi aib ini. Malu pada diri sendiri,” kata MK Keti Shitrit, anggota Likud, partai politik pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menteri Diplomasi Publik Israel Galit Distel Atbaryan juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa jaringan itu sengaja "bersekutu dengan orang jahat."

Dia berkata di Twitter: “Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan saluran ini, tetapi tidak mungkin saluran Israel akan secara langsung membantu pasukan musuh. Benar-benar tidak masuk akal.”

Sponsored

Saluran 13 Israel pun meminta maaf karena memuat tajuk berita yang mengkritik pemerintah Israel yang mengizinkan serangan mematikan terhadap tiga anggota tinggi gerakan Jihad Islam Palestina di Gaza, yang menewaskan 10 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak itu.

Berita Lainnya
×
tekid