Medsos dan jurnalisme: Lawan atau kawan?

Membiakkan media sosial adalah fenomena baru di mana orang-orang menumbuhkan pengikut dan interaksi langsung secara otomatis.

ilustrasi. Unsplash

Di media sosial, semua orang berteman. Dan struktur kekuasaan tidak vertikal, tetapi horizontal. Semakin banyak undang-undang baru yang diperkenalkan untuk mengatur penggunaan media sosial. Media sosial adalah ruang baru untuk konten tentang kritik buruk, keluhan, kegagalan, dan hal negatif. Medsos tidak diatur oleh kerangka legislatif dan ideologi yang sama yang berlaku untuk jurnalisme.

"Orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk media sosial daripada untuk membaca jurnalisme daring dan cetak," kata Dr. Le Thu Mach dalam sesi diskusi dalam rangkaian konferensi Diskusi Digital (Digital Discourses), yang dihelat Goethe-Institut Indonesien serta Kedutaan Besar Jerman Jakarta, Deutsche Welle, dan Project Multatuli seperti ditayangkan Youtube.

Dr. Le memperoleh gelar PhD bidang jurnalisme dari Monash University, dan berpengalaman media global dari beberapa negara. Fokus penelitian Dr. Le Thu Mach ialah penggunaan media digital untuk gerakan sosial dan ruang publik di Vietnam dan Asia Tenggara. Selain akademisi, Dr. Le juga bekerja sebagai konsultan komunikasi untuk hubungan pemerintah, dan penulis yang berkolaborasi untuk beberapa media.

Dia menunjukkan waktu yang dihabiskan orang untuk menggunakan media sosial adalah 2 jam 21 menit, tetapi waktu yang dihabiskan untuk membaca media baik daring maupun koran cetak hanya 1 jam 57 menit. Dan lebih banyak orang menonton sesi langsung di Facebook daripada jumlah pemirsa lintas sektoral media arus utama.

"Sebanyak 200 ribu orang (Vietnam) menonton program streaming langsung di Facebook. Dan semakin banyak jurnalis yang menjalani jurnalisme profesional berubah menjadi influencer media sosial, bahkan lebih buruk lagi mereka tidak hidup, tetapi mereka bekerja untuk jurnalisme dan dibayar sebagai influencer media sosial," tutur Dr. Le, dosen Jurnalisme di Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, dan dosen asosiasi untuk Akademi Jurnalisme dan Komunikasi, dan Universitas Swinburne.